Ilmuwan Temukan Metode Baru Untuk Obati Gigi Berlubang, Tanpa Penambalan !

Gigi berlubang merupakan salah satu masalah yang sangat menyakitkan dan sangat mengganggu.

Editor: khairunnisa
google images
ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gigi berlubang merupakan salah satu masalah yang sangat menyakitkan dan sangat mengganggu.

Saat gigi kita berlubang, pecah, atau retak, sebenarnya terjadi pengikisan enamel gigi dari waktu ke waktu.

Untuk menangani masalah ini, pakar kesehatan gigi umumnya menyarankan untuk menambal atau mencabut gigi yang rusak supaya kuman dan bakteri tidak masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke seluruh jaringan tubuh.

Terkait pengobatan gigi berlubang, ilmuwan AS telah menemukan metode yang bisa mendorong enamel gigi tumbuh kembali, yakni lewat peptida.

Dalam temuan yang terbit di jurnal ACS Biomaterials Science & Engineering, Senin (9/4/2018), peneliti menerangkan enamel gigi diproduksi oleh sel ameloblast.

Sel ini memproduksi protein amelogenin yang berperan penting melakukan pembentukan enamel saat gigi masih ada di dalam gusi.

Namun, saat proses pembentukan enamel selesai dan gigi tumbuh, sel ameloblas mati.

"Bakteri memetabolisme gula dan fermentasi karbohidrat menjadi asam dan mengakibatkan proses demineralisasi (berhentinya proses mineralisasi) enamel gigi yang membuat gigi rusak," ujar ilmuwan kedokteran gigi Sami Dogan dilansir Science Alert, Senin (16/4/2018).

Baca: Kejam ! Pria Ini Bunuh Lalu Mutilasi Selingkuhannya Hingga Jadi 11 Bagian

Baca: Modus Ingin Pinjam Motor, Gadis Ini Nyaris Diperkosa Kakak Iparnya Sendiri

Para pakar kesehatan gigi menjelaskan, gigi sebenarnya dapat dikristalkan ulang dengan bantuan air liur, pasta gigi fluoride, dan meminum air aditif.

Namun, saat ada rongga atau kerusakan di gigi, dokter akan menambalnya.

Dari sini, ilmuwan berpikir untuk membuat sesuatu yang dikembangkan berdasarkan protein amelogenin.

Mereka akhirnya mendesain peptida berdasarkan protein amelogenin sebagai bahan aktif.

Ikatan peptida merupakan penghubung rantai pendek asam amino, yang termasuk protein tak lengkap, karena hanya memiliki sedikit kandungan asam amino.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved