Surabaya Diteror Bom
Saksi Mata Ungkap Ciri-ciri dan Jumlah Pelaku, 3 Tewas di Tempat, Satu Lainnya Masih Berkeliaran
"Pelakunya 3 orang, 2 orang memakai cadar, dan 1 orang anak berumur 15 tahun," terang Pardianto (49), saksi mata.
Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang saksi mata yang menyaksikan ledakan yang terjadi di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, Surabaya menjelaskan ciri-ciri pelaku pengeboman.
Yang tak disangka, saksi menyebutkan pelakunya ada tiga orang.
Bahkan, ketiganya berjenis kelamin perempuan dan mengenakan rompi.
Baca: Banyak Tubun Manusia Tergeletak Usai Ledakan Bom di Gereja Surabaya, Warga Dilarang Mendekat
"Pelakunya 3 orang, 2 orang memakai cadar, dan 1 orang anak berumur 15 tahun," terang Pardianto (49), saksi mata kejadian yang berada 5 meter dari lokasi kejadian gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponergoro.
Menurutnya, dua di antara pelaku ini mengenakan cadar, sementara yang pelaku yang lainnya mengenakan celana.
"Perempuan pakai cadar dua orang dan yang satu pakai celana namun tidak tampak jelas," ujarnya kepada Surya, Minggu (13/5/2018).
Kesaksian Pardiyanto ini disampaikan melalui siaran langsung di televisi.
Ledakan ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB di tempat parkir kendaraan.
"Ledakan terjadi sebanyak dua kali. Meledaknya itu seperti petasan," pungkasnya.
Baca: Inilah 7 Pekerjaan Aneh Yang Cuma Ada di Jepang, Dorong Penumpang Bisa Dapat Gaji Rp 12 Juta
Menurut kesaksian Pardiyanto, ketiga pelaku ini dicegat oleh satpam saat akan memasuki gereja.
"Tadi itu ada satpam yang nyegah 3 orang masuk di gereja, selang 5 detik ada ledakan," terangnya.
Ia melanjutkan, satpam pun meminta tolong setelah terjadi ledakan, namun warga sekitar tidak berani mendekat untuk menolong.
Satpam tersebut mengalami luka-luka pada bagian paha dan mulut.
"Satpamnya luka parah," katanya.