Breaking News

Cerita Pemuda Hampir Jadi Anggota ISIS, Sempat Dipenjara Tak Mau Ikut Perang Hingga Berhasil Kabur

Yang selalu dipropagandakan seperti surga dunia, seperti hidup aman, nyatanya ketika sampai disana berbeda jauh.

Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Kolase TribunBogor
Reyhan, dan ISIS 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Teror bom yang kini terjadi di Indonesia secara beruntun tampaknya ikut mencuri perhatian dunia.

Beberapa media menyoroti aksi terorisme di Indonesia yang disebut berbeda dengan sebelumnya.

Jika sebelumnya hanya melibatkan satu orang saja dan beberapa teman, kali ini mulai berbeda.

Kini satu keluarga ikut dilibatkan dalam serangan bom bunuh diri.

Lihat saja yang terjadi di 3 gereja Surabaya, Rusunawa Wonocolo Sidoarjo, dan Polrestabes Surabaya sejak hari Minggu (13/5/2018) sampai Senin (14/5/2018).

Semuanya melibatkan keluarga dan anak-anak yang masih dibawah umur.

Baca: Piala Dunia 2018 - Ini Jadwal Lengkap Grup A, Dibuka Dengan Pertandingan Rusia VS Arab Saudi

Peledakan di 3 gereja di Surabaya, melibatkan satu kelurga, terdiri dari ayah, ibu, dan 4 anak. Semuanya tewas.

Sementara yang terjadi di Sidoarjo, melibatkan satu keluarga, terdiri dari ayah, ibu, dan 5 anak. Hanya 3 anak yang selamat.

Lalu, peledakan di Polrestabes Surabaya juga melibatkan satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan 3 anak. Hanya satu anak yang selamat.

Berdasarkan hasil analisa kepolisian, mereka ini terlibat di Jamaah Ansarud Daulah (JAD) Surabaya.

Nah, JAD ini masih berafiliasi dengan organisasi teroris terbesar dan dikenal paling menakutkan ISIS.

Baca: Ibunda Menangis di Ruang Jenazah, Begini Detik-Detik Evan dan Nathan Terkena Bom Bunuh Diri

ISIS merupakan singkatan dari Islamic State in Irak and Syria. Organisasi ini bermarkas di Suriah.

Dalam melancarkan aksinya, ISIS ini tergolong kejam dan brutal.

Tapi tak sedikit yang tergoda oleh propaganda yang disebarkan ISIS ke seluruh dunia.

ISIS
ISIS ()

Baca: Piala Dunia 2018 - Ini Jadwal Lengkap Grup A, Dibuka Dengan Pertandingan Rusia VS Arab Saudi

Seperti yang terjadi juga pada pemuda satu ini, yang bernama Reyhan.

Reyhan menceritakan asal mula ia tertarik untuk bergabung dengan ISIS kepada salah satu TV Swasta.

Ia bersama keluarganya ini sering browsing dan mencari tahu soal ISIS.

Seorang pejuang ISIS memegang bendera ISIS dan senjata di Mosul, Irak.
Seorang pejuang ISIS memegang bendera ISIS dan senjata di Mosul, Irak. (Reuters)

Dalam berbagai berita yang ditemukan, ISIS selalu menjanjikan jika ada yang berminat menjadi anggotanya maka segala kenikmatan akan diperoleh.

Mereka akan mendapat fasilitas gratis seperti rumah, rumah sakit, pengobatan.

Reyhan dan keluarga pun tergoda. Mereka pun menuju Istanbul.

Baca: Sering Dikasih Kue Saat Pulang Kampung, Tetangga Kabur Saat Lihat Densus 88 Todongkan Pistol

Usai puas berwisata di Turki, Reyhan dan keluarga menuju Kilis.

Mereka rupanya sudah ditunggu. Bersama orang yang menunggu, Reyhan dan keluarga berjalan kaki malam-malam menuju perbatasan Turki-Suriah.

Perjalanan itu menghabiskan waktu 2-3 jam.

Yang selalu dipropagandakan seperti surga dunia, seperti hidup aman, nyatanya ketika sampai disana berbeda jauh.

Yang ada hanyalah suara tembakan, tanker-tanker, pesawat, ledakan bom.

Ketika musuhnya dekat, maka suara-suara itu pun selalu ada setiap harinya.

Baca: Menyingkap Fakta Pola Teroris Bom Dulu dan Sekarang, Ideologi Berbeda Hingga Serang Polisi, Kenapa ?

Saat ditanya soal keinginannya bertolak dari sana, ia mengaku memang kapok.

"Nggak seperti yang dijanjikan, kasar, suka teriak dan memukul anak, jorok lah, nggak sesuai dengan apa yang dibilang sebelumnya" ucap Reyhan.

"Pokoknya gak seperti yang mereka gambarkan di internet," ujarnya lagi.

Baca: Menyingkap Fakta Pola Teroris Bom Dulu dan Sekarang, Ideologi Berbeda Hingga Serang Polisi, Kenapa ?

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved