Surabaya Diteror Bom

Jasadnya Sempat Ditolak, Ini Kisah Ibu yang Ajak Anaknya Bom Bunuh Diri, Pernah S2 di Australia

Sejak kecil, Puji diasuh oleh pakde-nya, Rijan (80) dan ALharhum Bude Sukar di Desa Krajan, bersama Pakde Rijan (80) dan almarhum Bude Sukar.

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
ist/sumber kepolisian
Foto keluarga terduga pelaku serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jasad Puji Kuswati (42), salah satu pelaku bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya kini terkatung-katung.

Ia merupakan satu dari 13 jenazah yang tak diakui oleh pihak keluarga.

Pihak kepolisian pun meminta agar keluarga mau mendatangi RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi jenazah dan pencocokan data primer dan sekunder.

"Ini untuk ketiga kalinya, mohon supaya keluarga Dita, Anton dan Tri bisa hadir ke RS Bhayangkara," ujar Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera dikutip dari TribunJatim.

Baca: Terungkap ! Ternyata Ini Yang Membuat Napi Teroris di Mako Brimob Habisi 5 Nyawa Polisi Secara Sadis

Padahal, kedokteran forensik dan DVI RS Bhayangkara Polda Jatim, kata Barung sangat butuh data dari keluarga terduga teroris untuk mencocokan dengan jenazah.

"Ini terakhir, permohonan, nanti kami akan mengumumkan ke akun-akun resmi Polres jajaran," jelas Barung.

Jika tidak, pihaknya akan memutuskan langkah, yakni melakukan pemakaman dan membicarakannya dengan Pemprov Jatim dan tokoh agama.

"Tujuh hari kedepan lah, bisa kordinasi dengan Pemprov dan tokoh agama," imbuhnya.

Diketahui kalau jenazah Puji dan suami, Dita Oeprianto dan anak-anaknya ditolak di Banyuwangi.

Baca: Disuruh Bunuh Diri oleh Tito Karnavian, Jawaban Teroris Ini Bikin Najwa Shihab Istigfar

Meski dia memiliki hubungan kerabat dan orangtuanya juga tinggal di Banyuwangi, pihak keluarga tetap tak ingin jenazah dimakamkan di Banyuwangi.

Namun belakangan, warga magetan bersedia menerima jenazah Puji dan juga Dita serta 4 anaknya untuk dimakamkan disana.

Apa alasan warga Magetan ingin menerima jenazah keluarga pelaku teror bom gereja ini ?

Berikut alasannya serta 5 fakta soal perjalanan hidup Puji Kuswati, dikutip dari TribunJatim.

1. Alasan Warga Magetan Terima Jenazah

Warga dan aparat Desa Krajan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan bersedia menerima jenazah Puji Kuswati, bomber di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya, bersama kelima anggota keluarganya, suami dan empat anaknya untuk di makamkan di pemakaman umum desa setempat.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved