Zulkifli Hasan: Kemenag Blunder Besar, Segera Tarik dan Minta Maaf!

"Ada dimana empati Kementerian agama kepada rakyatnya? Itu yang harusnya diselesaikan Kemenag, jangan malah bikin blunder baru," tandasnya.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/4/2018). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Surat rekomendari yang dikeluarkan Kemenag mengenai 200 nama mubaligh mendapat kritik pedas dari Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.

Ia mengatakan kalau masih banyak pekerjaan rumah yang harusnya diselesaikan oleh Kemenag, bukan malah membuat blunder baru.

Hal itu disampaikan oleh Zulkifli pada tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (23/5/2018).

"Betul, itu saya kira blunder besar yang dilakukan oleh Kementerian Agama," ujarnya saat ditanya tanggapannya oleh Karni Ilyas.

Ia kemudian menyarankan kepada Menteri Agama, Lukman Hakim, untuk segera menarik 200 nama tersebut.

"Secepatnya tarik dan minta maaf," tegasnya.

Baca: Ini Asal Kata Puasa yang Jarang Diketahui, Ternyata Berasal dari Bahasa Sansekerta Lho

Ia kemudian memberikan alasan kenapa Kemenag harus segera menariknya dan minta maaf.

"Bang Karni, pemerintah kita ini dikesankan tidak ramah kepada para ulama, umat islam, dikesankan, tanda kutip," jelasnya.

Untuk itu, kata dia, presiden berusaha bekerja keras untuk menetralisir prasangka tersebut.

"Hampir seluruh pesantren presiden datang, setiap ada acara islam presiden datang, di manapun, bahkan saya beberapa kali menemani," tuturnya.

Namun kata dia, apa yang dilakukan oleh Kemenag itu kemudian menjungkir balikkan kerja keras yang telah dilakukan oleh presiden selama ini.

"Tiba-tiba Kemenag politik belah bambu, Pancasila itu mempersatukan bukan memecah belah begini, 200 diangkat, yang 200 ribu dipijak. Kerja keras presiden selama satu tahun ini sirna saya kira," jelasnya.

Baca: Moeldoko: Saya Tahu Ada Pihak-pihak yang Tidak Setuju Koopssusgab TNI Diaktifkan Lagi

Ia kemudian melanjutkan dampak yang akan terjadi jika Kemenag tak segera menarik dan minta maaf.

"Nanti kalau pertanyaan lanjutan, kalau ada ulama Islam disertifikasi, terus nanti pastor, pendeta bagaimana?," katanya.

"Oleh karena itu blunder besar, menurut saya jangan berdalih, cabut, tarik, minta maaf. Banyak pekerjaan penting di Kementerian Agama yang harus diselesaikan," ujarnya lagi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved