Pilpres 2019
Ungkap Sosok Ma'ruf Amin yang Sebenarnya, Putri Gus Dur Mengaku Lebih Dukung Mahfud MD Jadi Cawapres
Meski mengaku menghormati Ma'ruf Amin, namun Yenny Wahid secara terang-terangan lebih setuju Mahfud MD yang mendampingi Jokowi.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, Yenny Wahid mengatakan, dirinya sebenarnya lebih mendukung Mahfud MD yang jadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.
Hal itu secara terang-terangan disampaikan oleh Yenny Wahid di acara Mata Najwa, Rabu (15/8/2018) malam.
Ia menyebut kalau dirinya adalah pendukung Mahfud MD sebagai cawapres Jokowi di Pilpres 2018.
"Saya termasuk yang mendukung Pak Mahfud menjadi cawapres Pak Jokowi, tapi bagi saya ya sudah ini berarti realita politik yang diterima oleh kita semua," ujarnya dilansir dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (16/8/2018).
Meski akhirnya bukan Mahfud MD yang dipilih oleh Jokowi, namun bersyukur bahwa publik menyaksikan lahirnya seorang negarawan sejati.
"Tapi ada satu hal yang saya syukuri dari ini semua, kita menyaksikan lahirnya seorang tokoh seperti Mahfud MD, yang punya jiwa negarawan, yang bisa mengedepankan kepentingan bangsa daripada ego dan emosi sesaatnya saja. Jadi buat saya ini sesuatu yang sangat saya syukuri," jelasnya.
Ia juga mengatakan, yang peling penting ke depannya yakni NU harus dikembalikan sebagai penjaga moral, bukan mesin elektoral.
Meksi begitu, ia menyampaikan bahwa ada kesedihan dari pihak Nu yang lainnya dengan drama tersebut.
"Sedih, kok ada kegaduhan seperti ini, kyai-kyai juga cukup sedih kenapa seolah-olah harus ada ramai-ramai di tubuh NU gitu ya. Tapi ini juga menunjukkan bahwa NU memang tidak satu suara," tandasnya.
Sosok Ma'ruf Amin
Tak hanya itu, Yenny Wahid juga menceritakan sosok Ma'ruf Amin baginya selama ini yakni seorang Kyai NU, ulama besar, ahli fikih, dan memiliki kemampuan orator yang baik.
• Soal Ancaman yang Dilontarkan Mahfud MD, Putri Gus Dur Ungkap Sosok Maruf Amin Sebenarnya
• Mahfud MD Sempat Disebut Bukan Kader NU, Begini Tanggapan Putri Gus Dur
"Beliau juga lama mengabdi di NU, jadi kami hormat pada Kyai Ma'ruf Amin," ujarnya.
Yenny Wahid juga kemudian mengatakan bahwa ada beberapa fatwa-fatwa yang dikeluarkan Ma'ruf Amin selama menjadi ketua komisi Fatwa MUI, yang tidak sependapat dengannya.
"Ya memang ada beberapa fatwa-fatwa beliau yang bertentangan dengan nilai-nilai yang kami perjuangkan selama ini," katanya.
Namun ia juga menyadari bahwa Ma'ruf Amin ketika mengeluarkan fatwa-fatwa tersebut bukan berada dalam ruang kosong, tapi di MUI yang ada banyak kepentingan di dalamnya.
"Tentu fatwanya sendiri, apalagi yang bertentangan dengan kebinekaan, toleransi, kita kritisi sampai sekarang. Kita tetap berjuang agar itu tidak menjadi narasi publik," jelasnya.
Yenny Wahid yang juga sebelumnya mengatakan, NU itu tempat bernaung banyak orang dengan berbagai kepentingan.
“Secara khittah, NU sudah tidak boleh berpolitik. Tapi banyak kader-kadernya yang memang politisi. Persoalannya, NU saat ini dianggap hanya milik satu partai, yakni PKB," katanya.
• Gaduh NU di Penentuan Cawapres Jokowi, Yenny Wahid : NU Penjaga Moral Bukan Mesin Elektoral
• Bongkar Drama Cawapres Jokowi, Putri Gusdur: Mahfud MD Tak Disetujui Oleh NU dari Partai Politik
Ia juga mengatakan, beberapa waktu ini NU sempat dibawa-bawa dalam dialog yang terjadi saat Mahfud MD digadang-gadang sebagai cawapres Jokowi.
"Itu adalah kegaduhan yang biasa terjadi menjelang pilpres," ujarnya.
Ia juga mengatakan kalau saat ini sulit untuk menentukan yang mana kader NU dan mana yang bukan.
Yenny Wahid pun menyayangkan adanya isu bahwa Mahfud MD bukan kader NU.
"Wacananya sudah terlanjur keluar dan sangat disayangkan, tapi buat saya kita harus berpikir ke depan. Orang NU tidak bisa hanya dibatasi sebagai pengurus,” katanya.