Kasus Idrus Marham

Idrus Marham Mengaku Jadi Tersangka KPK, Fahri Hamzah Ceritakan Rekam Jejaknya

Fahri Hamzah mengetahui bahwa perjalanan karir Idrus Marham di bidang politik ini berangkat dari bawah sekali atau dari nol.

Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase tribunnews
Idrus Marham dan Fahri Hamzah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Idrus Marham mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Sosial dan juga dari kepengurusan Partai Golkar usai statusnya yang kini jadi tersangka atas dugaan korupsi PLTU Riau-1.

Hal tersebut dilakuakn usai dirinya menerima surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) KPK pada Kamis (23/8/2018) kemarin.

"Kemarin sudah pemberitahuan dimulainya penyidikan. Namanya penyidikan sudah pasti tersangka," kata Idrus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/8/2018) siang seperti yang dikutip Kompas.com.

Rupanya, Fahri Hamzah ikut mengomentari soal pengunduran diri Idrus Marham.

Ia mengungkapkan kekecewaan ternyata status hukum yang kini membelit Idrus Marham yang kini menghancurkannya seketika.

Padahal, Fahri Hamzah mengetahui bahwa perjalanan karir Idrus Marham di bidang politik ini berangkat dari nol.

cuitan Fahri Hamzah
cuitan Fahri Hamzah (Twitter @fahrihamzah)

"Panjang rute menjadi @IdrusMarham5 dan Sy tau tidak mudah. Dia aktifis berangkat dari bawah sekali. Orang yang karakternya lalu tumbuh menjadi politisi senior yang matang. Tapi sayang seribu sayang, ketidakpastian hukum ini bisa menghancurkan seseorang seketika," tulis Fahri Hamzah di akun Twitter, @Fahrihamzah, Jumat (24/8/2018).

Idrus Marham Juga Mundur dari Kepengurusan Golkar Usai Jadi Tersangka KPK

Idrus Marham Mundur dari Kabinet Kerja Jokowi-JK

Pengunduran Diri Idrus Marham

Idrus Marham membenarkan bahwa pengunduran dirinya ini terkait statusnya sebagai tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Usai diberitahu pengumuman mengenai statusnya, Idrus Marham pun lantas menghadap Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan surat pengunduran diri.

Ia mengaku tidak mau menjadi beban bagi Jokowi dan pemerintahannya.

Setelah itu, Idrus Marham pun mengirimkan surat pengunduran diri ke Ketum DPP Partai Golkar.

"Saya sudah kirimkan surat ke Ketum DPP Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto, intinya, hal yang sama," ujar Idrus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Terkait pengunduran dirinya, Idrus Marham mengaku tidak mau menjadi beban bagi Golkar.

Padahal seperti diketahui, di Partai Golkar Idrus Marham memiliki jabatan sebagai Koordinator bidang Kelembagaan Partai Golkar.

"Saya menyampaikan sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dan organisasi. Pengunduran diri dari kepengurusan DPP Golkar," katanya.

Idrus  Marham juga mengaku ingin menyelamatkan marwah Partai Golkar yang berkomitmen terhadap pemberantasan korupsi.

Bahkan ia siap mundur sebagai kader Golkar bila diminta oleh partainya.

"Bila dianggap mengganggu, mundur sebagai anggota juga tidak masalah," ujarnya lagi.

Sate yang Dibakar di Atas Arang Lebih Nikmat, Ini Alasannya

Live Streaming Timnas Indonesia Vs UEA, Sore Ini Pukul 16.00 di SCTV, Ini Linknya

Idrus Marham sebelumnya sudah beberapa kali diperiksa KPK sebagai saksi terkait kasus kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1 di Provinsi Riau, Rabu (15/8/2018).

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih sebagai tersangka kasus suap.

Eni Maulani Saragih ditangkap saat berada di rumah Idrus Marham.

Politisi Golkar itu diduga menerima suap sebesar Rp 500 juta yang merupakan bagian dari commitment fee 2,5 persen dari nilai proyek kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1.

Fee tersebut diberikan oleh Johannes Budisutrisno Kotjo, pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited.

Diduga, suap diberikan agar proses penandatanganan kerja sama terkait pembangunan PLTU Riau-1 berjalan mulus.

(Kompas.com/Tribunnewsbogor)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved