Breaking News

Amankah Mie Instan dan Daging Siap Saji Untuk Korban Gempa ? Ini Kata Ahli

Dibanding mie instan, Dian menyebut roti memang memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dibanding mie instan.

Editor: khairunnisa
AFP
Motor dan mobil berserakan usai gempa bumi di Palu 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mie dan rendang instan adalah solusi pangan untuk mereka yang sedang menghadapi kondisi darurat seperti bencana alam.

Kendati mengandung pengawet, makanan tersebut tergolong bahan pangan standar dalam proses penyelamatan korban bencana.

Dokter spesialis gizi klinik, dr Dian Permata Sari, SpGK, mengatakan kebutuhan pangan dalam produk kemasan seperti mie instan ataupun rendang instan adalah pilihan yang paling memungkinkan untuk situasi darurat.

"Tentu itu (produk pangan instan) ada pengawetnya, tetapi pengawet yang ada di dalamnya sudah melewati standar BPOM, enggak masalah," ungkap Dian yang dihubungi Kompas.com, Senin (2/10/2018).

Produk kemasan makanan disebut tidak sehat lantaran kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi, namun rendah protein, serat, vitamin, dan mineral.

"Di dalam situasi darurat dengan segala keterbatasan, sulit untuk mencari alternatif lain. Meski enggak terlalu sehat, tapi kalau dalam keadaan darurat seperti ini ya mau enggak mau," imbuh Dian.

Soal Spekulasi Penyebab Wajah Ratna Sarumpaet Bonyok, Tompi : Perlu Gue Kasih Contoh Memar Oplas?

Dibanding mie instan, Dian menyebut roti memang memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dibanding mie instan.

Sayangnya, roti tidak bisa disimpan untuk jangka waktu cukup lama sehingga tidak memungkinkan dijadikan alternatif pangan bagi korban bencana.
Dian justru mengungkapkan bahwa ketersediaan air bersih jauh labih penting.

Apalagi semua bahan pangan instan membutuhkan air untuk membuatnya.

Selain untuk membuat makanan, air bersih juga sangat dibutuhkan untuk membersihkan peralatan makan dan menjaga kebersihan dapur darurat.

"Kalau air yang digunakan tidak bersih, bisa menyebabkan masalah baru untuk korban bencana seperti diare dan masalah pencernaan lain," ujarnya.

Mempertahankan status gizi dalam keadaan darurat Profesor dr. Veni Hadju, MSc, PhD, Sp.GK yang mengajar di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan sekaligus ahli nutrisi pada kondisi bencana mengatakan ada dua fase dalam keadaan darurat bencana.

"Fase pertama adalah saat 5 hari pertama terjadi bencana alam seperti gempa, di mana masyarakat belum mendapat tempat stabil. Fase kedua adalah 5 hari setelah gempa di mana sudah ada tempat penampungan korban yang tetap," ujar Profesor Veni kepada Kompas.com, Senin (2/10/2018).

Khawatir Keadaan Pasha Ungu Pasca Gempa Palu, Sang Anak Kiesha Alvaro Video Call Dengan Adelia Pasha

Seperti rujukan WHO, standar pangan yang bisa diberikan untuk fase pertama antara lain biskuit, mie instan, sereal (instan), blended food, dan susu untuk anak balita.

"Kebutuhan per orang harus dicukupi, energi 2.138 (Kkal), protein 53 gram, dan lemak 40 gram," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved