Viral Video Tausyiah Gus Muwafiq Soal Alfatekah di Depan Jokowi, Menteri Agama Sampai Lirik Presiden

Tausyiah Gus Muwafiq soal Alfatekah di depan Jokowi ini bikin sang Presiden tertawa.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
YouTube/ Inspirasi toev_612
Gus Muwafiq saat mengisi tausiah Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Bogor, Rabu (21/11/2018) malam. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ulama Ahmad Muwafiq atau yang akrab disapa Gus Muwafiq ceramah soal Alfatekah di depan Presiden Jokowi.

Hal itu disampaikan oleh Gus Muwafiq saat mengisi tausiah Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Bogor, Rabu (21/11/2018) malam.

Dilansir dari laman YouTube Inspirasi toev_610, Senin (26/11/2018), Gus Muwafiq menceritakan tentang perjalanan Islam di seluruh dunia.

Ia menceritakan bahwa Islam di dunia ini terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.

Tak hanya itu, Al Quran juga terus berkembang sejak zaman Nabi Muhammad SAW, kemudian setelah beliau wafat, hingga saat ini.

Menurutnya, saat zaman Rasulullah SAW, Al Quran itu tidak ditulis.

"Kenapa? Karena para sahabat hapal Al Quran," ujarnya.

Kemudian setelah Rasulullah meninggal, tambahnya, para sahabat berinisiatif untuk menulis Al Quran.

"Sahabat menulis Al Quran, untuk tabi'in yang tidak ketemu Rasulullah SAW," jelasnya.

Dari situ, Al Quran terus berkembang dan melakukan penyempurnaan.

Nah, pada saat sahabat Rasulullah meninggal dunia, tabi'in mengajar bawahnya, dan menyempurnakannya lagi.

"Al Qurannya sahabat terlalu pintar, hanya lungkik-lungkik saja, seperti cacing, kemudian dikasih titik-titik," tambahnya lagi.

Jokowi Bilang Orang Super Kaya Tiba-tiba ke Pasar, Sandiaga Uno Beri Respon

Soal Pernyataan Jokowi Orang Super Kaya Tiba-tiba Datang ke Pasar, Begini Komentar Sandiaga

Kemudian Al Quran terebut disebar lagi ke generasi pertamanya.

"Hilang titik-titik maka nggak cukup, lalu dikasih fatah, kasrah, dhomah atau sakal," ujarnya.

"Disebar lagi, karena yang baca Al Quran Islam rahmatan lil alamin bukan lagi orang Arab semata," tambahnya.

Gus Muwafiq kemudian mencontohkan beberapa bacaan ayat Al Quran yang keliru dan berbeda di berbagai negara dan daerah.

"Orang Andalusia baca Al Quran waddluha keliru menjadi waddlukhe. Orang Turki mustakim jadi mustakin," jelasnya sambil mencontohkan pelafalannya.

Hal itu juga rupanya terjadi di Indonesia yang mana memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda.

"Masuk ke Indonesia, dibaca oleh orang Padang Lakanud keluarnya Lakanui, karena orang Padang kalau bilang Muhammad bilangnya Muhamme," ujarnya disambut tawa para hadirin termasuk Jokowi.

Presiden Jokowi yang duduk di samping Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin tampak serius mendengarkan tausyiah tersebut.

"Orang Sunda ketika baca allazina, sebagian besar jadi alad zina," lanjutnya lagi.

Pembahasan itu kemudian berlanjut ke Jawa.

Jokowi : Ya Saya Ini Wong Ndeso

Tak Biasanya, Gus Nadir Ungkap Kekecewaan pada Jokowi, Tidak Berani Tegas hanya Demi Pilpres

"Begitu masuk ke Jawa, ketemu huruf honocoroko, Alhamdu karena punyanya kho gak punya hufur ha, maka Alhamdu jadi Alkamdu, Alfatihah menjadi Alfatekah," ujarnya kemudian tertawa.

Contoh yang disampaikan Gus Muwafiq itu juga disambut tawa seluruh hadirin.

Tak ketinggalan, Jokowi juga ikut tertawa mendengar contoh yang disampaikan Gus Muwafiq tersebut.

Reaksi Jokowi saat Alfatekah dibahas
Reaksi Jokowi saat Alfatekah dibahas (YouTube/ Inspirasi toev_612)

"Nah ini, orang kalau ngerti proses modifikasi Al Quran pasti tahu, ketika masuk ke semua negara pasti berbeda. Alfatehah jadi Alfatekah, dan ini yang dialami oleh Bapak Presiden RI," jelasnya.

"Itulah makanya Islam bergerak, maka dibuat sebuah ilmu untuk seluruh umat Islam di dunia yang disebut tajwid," tambahnya lagi.

Tausyiah Gus Muwafiq itu juga viral di Twitter dan banyak diposting oleh netizen.

Bahkan, videonya dikoentari positif oleh Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya.

Ia menyebut kalau tausyian itu menyejukkan.

Netizen pun tampak mengomentari positif video tersebut.

Bahkan, banyak yang ingin mendengarkan tausyiah lengkapnya.

Video lengkapnya bisa disimak di bawah ini :

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved