Pilpres 2019

PBB Tentukan Sikap Diawal Tahun 2019, Yusril Ihza Mahendra Kenang Jabatannya Pada Masa Orde Baru

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra cerita kenangan jabatannya dimasa pemerintahan Orde Baru

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Kompas.com
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (tengah) bersama sejumlah kader meluapkan kegembiraan usai sidang ajudikasi antara PBB dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung Bawaslu, Jakarta, Minggu (4/3/2018). Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memutuskan Partai Bulan Bintang sah sebagai peserta Pemilu 2019.(ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY) 

"Syarat kami adalah harus membela kaum tertindas, membela Islam, membela umat, dan siap mempertahankan NKRI," kata Ferry.

Adapun, PBB baru akan mengumumkan arah dukungan dalam Pemilihan Presiden pada Januari 2019 mendatang.

Disisi lain, Yusril Ihza Mahendra bergabung ke kubu Jokowi-Maruf disebut lantaran dijanjikan jabatan tertentu.

Saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Kompas Tv, Yusril Ihza Mahendra bercerita saat ini berada di pemerintahan Orde Baru.

Mengutip Tribun Jakarta, awalnya Yusril Ihza Mahendra mengingat masa lalunya, saat menjadi Sekretarian Negara di tahun 1990an.

Kala itu Yusril Ihza Mahendra bertugas menulis pidato untuk Presiden kedua Soeharto.

Yusril Ihza Mahendra mengatakan saat bergabung ke Setneg dirinya tak dijanjikan apa-apa.

"Sama juga dengan ketika saya masuk Setneg tahun 1990an,"kata Yusril Ihza Mahendra, dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube Kompas TV, pada Jumat (9/11/2018).

"Tidak ada tawaran apa-apa, enggak ada janji apa-apa," tambahnya.

Cerita Yusril Ihza Mahendra Dirayu Timses Jokowi-Maruf Hingga Rela Tak Dibayar, Ini Tujuannya

Menurut Yusril Ihza Mahendra sebelum bergabung dengan setneg, dirinya kerap mengkritisi pemerintahan Soeharto.

Namun setelah berkerja dengan Soeharto, Yusril Ihza Mahendra menekankan sikap politiknya tetap tidak berubah.

"Ya masuk aja di Setneg, 'apa bisa Anda? jangan-jangan nanti Anda larut'," ucap Yusril Ihza Mahendra.

"Saya akan tetap jadi ikan yang tawar kecuali saya mati dikasih garam saya jadi ikan asin," tambahnya.

Yusril Ihza Mahendra mengatakan hal tersebut juga berlaku saat ia bergabung dengan Jokowi-Maruf.

Ia menjelaskan dirinya tak dijanjikan jabatan apapun saat memutuskan menjadi pengacara Jokowi-Maruf.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved