Demo di Bawaslu
Sandro Tewas Tertembak Saat Kerusuhan 22 Mei, Istri Pingsan dan Tinggalkan 2 Anak yang Masih Kecil
Jenazah Sandro korban peluru nyasar saat kerusuhan pada Aksi 22 Mei di Gedung Bawaslu tiba di Pamenang Kabupaten Merangin, Jambi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jenazah Sandro korban peluru nyasar saat kerusuhan pada Aksi 22 Mei di Gedung Bawaslu tiba di Pamenang Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (24/5) pagi.
Suasa haru terasa dikediaman orangtuanya. Tak sedikit keluarga dan kerabat mengeluarkan air mata.
Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 09.45 WIB menggunakan mobil ambulans. Tak berapa lama kemudian rombongan istri korban juga tiba di lokasi.
Keluar dari minibus putih, dengan mata berkaca-kaca, istri korban langsung disambut dan dipapah oleh keluarga masuk ke rumah duka.
Tak lama berselang, jenazah Sandro dikeluarkan dari rumah untuk diberangkatkan ke masjid.
Setelah pihak keluarga menyampaikan mukadimah dan permintaan maaf korban, tiba-tiba istri korban jatuh pingsan disamping keranda dan diiringi oleh tangisan anaknya.
"Cepat bawa ke dalam (rumah)," kata warga yang hadir di rumah duka.
• Prabowo Akan Ajukan Gugatan ke MK Hari Ini, Polisi Turunkan 800 Personel
• BPN Batal Ajukan Gugatan ke MK Hari ini, Pengamat Singgung Bukti Kecurangan 10 Kontainer di 2014
• Akibat Ricuh Aksi 22 Mei, Tong Sampah Keluaran Jerman Seharga Rp 3,6 Juta Rusak
Sandro Tertembak Saat Kerusuhan Demo 22 Mei
Satu dari delapan orang korban tewas akibat kerusuhan di Aksi 22 Mei di Jakarta ternyata berasal dari Merangin, Provinsi Jambi.
Pria itu bernama Sandro (32), yang dikabarkan terkena peluru.
Sandro kini sudah berdomisili di Jakarta, namun orangtuanya masih tinggal di Merangin.
"Namanya Sandro, dulu dia tinggal di Kelurahan Pamenang RT 21, RW 12, tapi sekarang sudah menetap di Jakarta dan sudah punya KTP Jakarta," kata Saifuddin, Lurah Lurah Pamenang dikonfirmasi Kamis (23/5).
Belum jelas benar bagaimana kronologi Sandro bisa menjadi korban kerusuhan tersebut.
Ada yang menyebut ia terkena peluru ketika korban hendak menyeberang jalan di lokasi kejadian.
Diketahui, Sandro, meninggal di RSUD Tarakan, Jakarta pada Kamis kemarin.
Ia dirawat di rumah sakit tersebut setelah pecah kerusuhan pada 22 Mei dan menjadi satu dari delapan korban.