Tanggapi Hoax Soal Kota Bogor Akan Dijual ke Cina, Wakil Wali Kota Bogor : Itu Jahat Banget

Dedi mengatakan bahwa orang yang memproduksi hoax itu hatinya dipenuhi rasa benci dan rasis.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Seorang pengguna akun facebook Njey Viedjay menyebarkan berita bohong atau hoax ke grup Masyarakat Cinta Bogor.

Berita bohong yang disebarkan berjudul 'Pemerintah Jokowi Tawarkan Kota Bogor Ke Cina'.

Selain itu pengguna akun facebook Njey Viedjay juga menuliskan sebuah keterangan.

' suaranya kumaha air kieu coba terangkanlah (suaranya, bagaimana kalau begini coba terangkanlah)'tulisnya.

Postingan tersebut pun viral dan menjadi pembicaraan warga net, selain itu lebih dari 25 pengguna facebook ikut membagikan postingan tersebut.

Bahkan hinggal pukul 18.10 WIB postingan tersebut masih ada dan banyak dikomentari warganet.

Saat dikonfirmasi Waki Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menegaskan bahwa postingan tesebut bohong.

"Jahat banget itu," katanya saat dihubungi TribunnewsBogor.com melalui pesan singkat.

Dedi mengatakan bahwa orang yang memproduksi hoax itu hatinya dipenuhi rasa benci dan rasis.

"Komentar saya, mereka yang produksi berita bohong ini hatinya diliputi kebencian dan rasis," kata Dedie.

Dedie menyampaikan sebagai manusia yang memiliki akal budi seharusnya lebih mengedepankan positif thinking.

"Sebagai manusia yg berakal budi, harus mengedepankan positive thinking dan bertabayun. jangan lupa melihat sumber berita, dari media mana? Apakah medianya kredibel atau tidak? apakah medianya punya reputasi di tingkat lokal atau nasional," ucapnya.

Dedie juga mengimbau agar warga Kota Bogor tidak termakan hoax dan lebih mengedepankan asas kebersamaan dan persatuan serta kesatuan.

Karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan etnis serta keturunan suku bangsa lainnya.

"Kalau ada berita yang berkonteks rasial agar berhati-hati, karena bisa jadi berasal dari sumber-sumber yang ingin memecah belah Bangsa Indonesia yang multi etnis dimana keturunan Arab, Cina, Tionghoa, India dan Eropa telah hadir di Bumi Pertiwi selama beratus tahun lalu dengan aman dan damai," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved