Pilpres 2019

Kubu Prabowo-Sandi Beri Sindiran, Jokowi Sebut Teori Propaganda Rusia Hingga Soal Konsultan Asing

Jokowi membalas sindirian hingga tudingan kubu Prabowo-Sandi kepadanya hingga sebut Teori Propaganda Rusia dan Soal Konsultan Asing di kubu 02.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
kolase Youtube
Debat Pilpres 2019 - Jokowi dan Prabowo Subianto 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Calon Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) membalas sindiran yang dilontarkan kubu Prabowo-Sandi kepada dirinya.

Bahkan, Capres Petahana Jokowi membalas sindirian dari kubu Prabowo-Sandi dengan teori propaganda Rusia.

Sebelumnya, kubu Prabowo-Sandi, Fadli Zon menilai Presiden  Jokowi gagal memenuhi janjinya saat kampanye empat tahun lalu.

"Kita tahu selama empat tahun lebih pemerintahan ini, telah gagal untuk menunaikan apa yang jadi janji-janji mereka. Janji-janji mereka yang begitu banyak. Yang kadang-kadang janjinya itu brutal dan seenaknya diucapkan," ujar Zon saat hadir di acara relawan pasangan capres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, di Villa Dago Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (3/2/2019) dikutip TribunewsBogor.com dari Tribun Jakarta.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan Presiden Jokowi tidak menuaikan janjinya membeli kembali Indosat.

"Contohnya, mau membeli kembali Indosat, buy back Indosat. Sampai saat ini tidak ada tanda-tanda pembelian Indosat. Ini artinya apa, bohong apa bohong?" kata Wakil Ketua DPR RI.

Setelah itu, ia menyebutkan Pertamina, sebagai BUMN yang tengah merugi.

Jokowi: Belum Jadi Pemimpin Kok Sudah Pesimis

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di kompleks parlemen, Rabu (9/1/2019). (KOMPAS.com/JESSI CARINA )
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di kompleks parlemen, Rabu (9/1/2019). (KOMPAS.com/JESSI CARINA ) (Kompas.com)

Hal itu jauh berbeda dengan janji Jokowi untuk memajukan perusahaan minyak itu melebihi Petronas, milik negara tetangga.

"Kemudian, mau membuat pertamina lebih hebat dari Petronas. Justru hari ini pertamina di ambang kebangkrutan saudara-saudara. Ini bohong apa bohong?" lanjut pekiknya.

Fadli juga menyebut janji Jokowi membangun 50.000 Puskesmas di seluruh Indonesia gagal.

Terkait ekonomi, ia mengatakan pertumbuhannya tidak mencapai angka 7% seperti yang dijanjikan.

"Pertumbuhan janjinya 7%, pertumbuhan ekonomi. Tapi nyatanya pertumbuhan ekonomi tidak pernah lewat dari 5%." tegasnya.

Kali ini, Jokowi rupanya tidak tinggal diam dengan sindiran yang dilontarkan kepadanya bahkan membalasnya dengan menyebut pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandi menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.

Akibat menggunakan konsultan asing itu, menurut Jokowi dilansir TribunnewsBogor dari Kompas.com, strategi kampanye yang digunakan kubu oposisi berpotensi memecah belah masyarakat.

"Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli," kata Jokowi saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Minggu (3/2/2019).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved