Menurutnya, Polres Bogor hanya melakukan beck-up dan melakukan pengamanan di sekitar lokasi.
Kapolres Bogor melanjutkan, dari hasil penggeledahan yang dilakukan petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa senjata tajam, bahan dasar kimia untuk merakit Bom, dan rangkaian Detonator.
Tak hanya itu, dirumah terduga teroris ER, polisi juga mengamankan sejumlah buku jihad dan buku-buku untuk merakit bom.
"Ditemukan beberapa bahan baku dan bahan jadi peledak yang dibuat secara rumahan di antara lain adalah TATP dan Nitrogliserin kemudian kita juga temukan beberapa panci, paku-paku termasuk juga buku-buku pembuatan bom dan buku-buku doktrin jihadis yang kita temukan di TKP," ujar Kapolres Bogor dalam keterangannya kepada wartawan.
• Suami Tewas Dibunuh Setelah Tak Mempan Disantet, Istri Bayar Upah Pembunuh Bayaran dengan Dicicil
• Kelompok Teroris Bekasi Rancang Rencana Pengeboman Untuk Aksi People Power
Tak hanya itu, Tim Jibom dari Gegana korps Brimob juga melakukan penelusuran disekitar lokasi untuk mencari barang bukti lain.
"Hasil pemeriksaan sementara diduga tersangka merupakan pengikut jaringan ISIS di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Ketua RW setempat, M Sobari mengatakan, jika ER merupakan warga pribaumi asli yang tinggal sejak kecil di wilayahnya.
"Dia orang pribumi asli sini dari kecil," kata Ketua RW setempat, M Sobari saat ditemui TribunnewsBogor.com, Jumat (17/5/2019) malam.
Sosok pria yang diduga terlibat jaringan teroris ini di mata warga juga dikenal merupakan sosok pria yang baik.
Bekerja sebagai juru parkir di simpang jalan berjarak beberapa ratus meter dari rumahnya yang dihuni bersama istri dan 4 anaknya.
"Gak nyangka saya, dari kesehariannya dia orangnya baik, tidak menonjolkan itikad jelek, gak ada. Ibadahnya kalau dilihat dari karakternya dia sangat tekun," ungkapnya.
Menurutnya, ER dikenal warga berprofesi sebagai juru parkir dilokasi yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
"Dia profesinya tukang parkir di simpang jalan, di Simpang Bintang Mas," kata Sobari.