Kenaikan Tarif Listrik

Kalau Data PLN Salah, Subsidi Warga Miskin Malah Tercabut

Mekanismenya masih tanda tanya, pemberian subsidi listriknya bagaimana

Editor: Vovo Susatio
Kontan
Ilustrasi perbaikan jaringan listrik 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JAKARTA - Data penduduk miskin yang dimiliki PT PLN Persero apabila kurang akurat bisa membuat masyarakt miskin menjadi korban pencabutan subsidi tarif listrik.

Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Riyanto memaparkan PT PLN (persero) belum dapat data yang lengkap.

Dalam hal ini banyak masyarakat yang berhak dapat subsidi listrik belum masuk karena tidak ada nomor pelanggan.

"Dalam waktu dua bulan PLN harus mendata masyarakat mampu atau tidak by name by adress tapi tidak ada nomor pelanggan PLN," ujar Riyanto di diskusi Energi Kita, di gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (1/11/2015).



Tribunnews.com/Adiatmaputra Fajar
Pengamat Ekonomi UI Riyanto

 Riyanto memaparkan dari total 24,7 juta orang menggunakan subsidi, hanya 17,6 juta masyarakat miskin rentan miskin pakai listrik milik PLN.

Sedangkan 7,1 juta belum menggunakan listrik PLN.

"Mekanismenya masih tanda tanya, pemberian subsidi listriknya bagaimana," kata Riyanto.

Sedangkan dari data Yayasan Lembaga Konsumsen Indonesia (YLKI) terdapat 48 juta pelanggan listrik PLN. Angka tersebut harus dipisahkan dari data yang berhak akan subsidi dan yang tidak.

"Kalau data salah kasihan malah orang miskin yang dicabut subsidinya," papar Ketua Harian YLKI Tulus Abadi.

Tulus memaparkan pelayanan PLN masih sangat kurang. Bahkan dari data YLKI pengaduan atas PLN masuk nomor lima terbesar.

"Memang ada inovasi yang dibuat PLN, tapi tetap saja banyak keluhan masyarakat," kata Tulus.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tidak senang jika pemerintah menghapus subsidi pelanggan listrik 450 Va dan 900 Va dengan mengarahkan ke 1.300 Va.

Menurut Tulus Abadi, cara yang tepat mengurangi tarif subsidi secara bertahap daripada membebankan rakyat miskin pada daya listrik yang besar.

"Skema bertahap ini, supaya masyarakat yang migrasi bisa bersiap dan menyesuaikan dirinya bisa lebih siap," ujar Tulus Abadi di diskusi Energi Kita, Minggu (1/11/2015).


Tribunnews.com/Adiatmaputra Fajar
Ketua Harian YLKI Tulus Abadi

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved