Pelecehan Siswi SMK di Bogor
Setiap Setengah Jam Korban SMS Ibunya, Mendapat Perlakuan Tak Senonoh
Berkas didorong ke area dada Siswi ini saat memberikan pada oknum PNS
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Suut Amdani
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - ADK (16) satu dari tiga korban dugaan pelecehan selalu mengirim pesan singkat pada ibunya setelah mendapat perlakuan WR oknum PNS yang bertugas di Kantor DPRD Kota Bogor.
Perlakuan tidak senonoh itu dilakukan WR pada tiga siswi sejak Senin (9/11/2015).
"Setiap setengah jam sekali SMS saya, bilangin soal apa yang dilakuin sama bapak itu," kata ibu ADK, Mariani (58), kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (12/11/2015).

Dokumen TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Mariani mengatakan, ADK menceritakan semua yang dialami dua temannya, termasuk dirinya.
"Anak saya hari Selasa, dipegang paha, sama pas ngasih berkas itu didorong ke area dada berkas itu," ujarnya.
Ketiga korban ini, berdasarkan cerita ADK, selalu melakukan perlawanan saat diperlakukan seperti itu.
"Tapi memang bapaknya terus memaksa," katanya.
Orangtua ADK meminta pelaku pelecehan itu dipecat dari institusi pemerintah Kota Bogor.
"Dipecat saja, buat apa kerja di sana tapi kelakuan seperti itu, pejabat lagi," katanya.

Dokumen TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Tindakan menyimpang yang telah dilakukan WR dianggap tidak sebanding dengan jenjang pendidikannya.
"Masa pejabat kelakuannya seperti itu, dipecat saja," ujarnya.
Hari ini, tiga korban dugaan pelecehan, didampingi orang tua dan Kepala sekolah, menjalani pemeriksaan di Mapolres Bogor Kota, Kedung Halang, Bogor Utara, Kota Bogor.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga siswi SMK swasta di Kota Bogor menangis dan mengadukan tindakan SW ke gurunya.
Ketiganya mengaku kerap diperlakukan tidak senonoh oleh oknum pegawai di DPRD Kota Bogor itu seperti dipegang paha, dirangkul dan berbicara tidak senonoh.