Derita Gadis Penderita Tumor
Gadis Penderita Tumor Bercita-cita Jadi Atlet
Ia mengikuti turnamen lomba lari saat masuk sekolah menengah pertama (SMP)
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Suut Amdani
"Saya dari tahun 2000 jadi penjaga sekolah. Sampai sekarang status saya masih pegawai honorer," kata Kasman.
Lanjutnya, penghasilan per bulannya masih di bawah upah minimum regional (UMR) Kota Bogor.
Sebulan ia rutin menerima gaji sebesar Rp 1.050.000.
Sementara, untuk biaya pengobatan anak ketiganya ini cukup besar, sekitar Rp 500 ribu sekali berobat.
"Alhamdulillah anak saya pakai BPJS, tapi tetap untuk ongkos ke RSCM kan cukup lumayan juga, ya Rp 500 ribu lah sekali jalan," kata Kasman.
Untuk menyiasatinya, ia kadang meminjam dari koperasi sekolah, lalu dibayar tiap bulan dengan dipotong gaji.
"Kadang juga ada donatur yang suka ngasih. Ya saya cukup terbantu," terangnya.
Kini, Sela Karmenia hanya tergolek lemah di kasur.
Berdasarkan diagnosa dokter, Sela menderita tumor di bagian selangkangan.
Awalnya kaki kirinya membengkak, mulai dari selangkangannya hingga betis.
Ibu Sela, Ade Sobariah (45) mengatakan, kondisi anak ketiganya ini mulai lemah saat didiagnosa menderita tumor.
"Berat tubuhnya terus turun, terakhir ditimbang beberapa bulan lalu hanya 28 kilogram, sekarang hanya 25 kilogram," ujarnya.
Ade menceritakan awalnya Sela merasakan sakit di pangkal paha kirinya bulan Februari 2015 lalu.
"Jadi waktu itu dia lagi main sama temennya, katanya sih ketendang. Dia memang anaknya tomboy. Dia mulai mengeluh sakit, akhirnya saya
putuskan untuk diurut dulu," katanya.
Setelah diurut, rupanya sakitnya tak kunjung sembuh.