Manusia Becak Di Bogor

Wah, Tinggal di Becak Nilai Tabungan Daskim Luar Biasa

"Katanya memang segitu, ha-ha-ha-ha," ujar pria kelahiran Cirebon ini terbahak.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Bima Chakti Firmansyah
TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Daskim (60), pria tua yang tinggal di becak saat ditemui di Dinsosnakertras Kota Bogor, Minggu (15/11/2015). 

"Dulu Aki narik becaknya di Senayan, terus pindah ke sini. Di Bogor sudah 15 tahun narik becak dan tidur di sini," katanya.

Meski bicaranya sudah tidak terlalu jelas, namun Daskim tidak pernah mengeluh dan selalu tersenyum.

Becak Daskim sudah dimodifikasi.

Bagian belakang dia pasang atap dari bahan plastik dan tiang bambu.

"Kalau pas hujan atau panas, lumayan bisa nutupin biar nggak kehujanan," ucapnya pelan.

Jarum jam terus berputar, hingga pukul 07.00 WIB, belum satupun penumpang yang naik becak Daskim.

TribunnewsBogor.com, kemudian membelikan sebungkus nasi uduk pria tua itu.

"Nggak usah repot-repot, aki mah biasa makannya nanti siang aja," katanya mencoba menolak secara halus pemberian TribunnewsBogor.com.

Meski agak malu, Daskim akhirnya mau menerimanya.

Dengan lahapnya, pria yang tidak memiliki sanak saudara itu pun makan nasi uduk.

Meski hidup seorang diri, Daskim tidak pantang menyerah.

Inilah sosok Pahlawan sesungguhnya.

Istri Meninggal, Habiskan Hidup di Becak

Daskim (60) kini hidup sendiri, istrinya sudah meninggal beberapa tahun lalu.

Kelima anaknya sudah menikah dan hidup berpencar.

Tidak ada yang tahu kalau pria tua itu menetap di Bogor dan hidup di becak yang saat ini menjadi tumpuan hidupnya.

"Isteri sudah tidak ada, anak-anak juga sudah berpencar. Saya mendingan tinggal di sini saja, di atas becak," kata Daskim, dengan mimik sedih.

Pria asal Desa Karangsari, Kecamatan Waled, Cirebon ini, mengatakan selama dia menarik becak di Jakarta dan Bogor, sang isteri tetap tinggal di Cirebon.

Baca juga : Tragis, Foto Pria Tua Tidur di Becak Beredar di Media Sosial

"Anak ada lima. Satu laki-laki, empat perempuan. Semuanya udah nikah. Mereka tidak pernah tahu saya di Bogor," kata dia.

Daskim sengaja tidak memberitahu anak-anaknya karena tidak ingin merepotkan.

"Saya nggak mau ngerepotin anak-anak, mereka juga susah," ujarnya.


TribunnewsBogor.com/Istimewa

Lama tak pulang ke Cirebon, Daskim rindu dengan kota kelahirannya itu.

Baca juga : Pemkot Bogor Sita Tempat Duduk 21 Becak

Namun, dia belum memiliki uang yang cukup untuk pulang ke kampung halamannya.

"Penumpang becak sekarang jarang. Untuk makan saja, sering dikasih orang sekitar. Setiap hari ada saja yang kasih," katanya.

Meski sudah tidak sekuat dulu dalam mencari nafkah, Daskim memiliki prinsip untuk tidak mengemis.(*)  

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved