Ini Pengendara Sok Jago Terobos Pintu Perlintasan Kereta :'Terserah Gua, Mau Apa Luh'

Teguran malah ditanggapi dengan nada emosi oleh pengendara motor itu.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Soewidia Henaldi
TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Pengguna jalan menerobos pintu perlintasan kereta di daerah Jalan RE Martadinata, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (6/12/2015) siang. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pengendara motor dan mobil banyak yang nekat menerobos perlintasan kereta meski pintun sudah ditutup petugas.

Mereka tidak mengindahkan keselamatan dan larangan petugas penjaga pintu pelintasan.

Seperti yang dilakukan seorang pengendara motor di Bogor.

Dengan seenaknya, pengendara itu menerobos pintu perlintasan kereta yang sudah ditutup di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Para pemakai jalan tak menghiraukan kedatangan kereta yang melaju dari arah Bogor maupun Jakarta.


TribunnewsBogor.com/Damanhuri

Beberapa pengendara motor malah marah ketika ditegur penjaga perlintasan.

"Woy, jangan lewat keretanya sudah dekat," teriak penjaga pintu keret RE Martadinata, Adi Purwanto kepada seorang pengendara motor yang menerobos palang jalan yang sudah tertutup.

Teguran Adi itu malah ditanggapi dengan nada emosi oleh pengendara motor itu.

"Terserah gua, mau lu apa?," teriaknya sambil tetap melaju melewati palang pintu kereta yang telah menutup.

Kejadian semacam ini, menurut Adi sudah menjadi hal biasa dalam keseharian.


TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho

Sebagai petugas penjaga perlintasan, Adi sering merasa tidak dapat berbuat banyak menghadapi ulah pengguna jalan seperti itu.
Dia sudah berkali-kali melarang pengendara untuk melintas saat palang pintu sudah tertutup.

"Malah galakan pengendaranya. Kalau kami ngelarang, malah dia yang marah," kata Adi.

Dari beberapa kecelakaan yang terjadi di pintu perlintasan kereta, Adi menilai banyak pengguna jalan masih kurang sadar atau bahkan abai terhadap keselamatan diri.

"Kami hanya bisa melarang, kalau patuh atau tidaknya itu kan tergantung dari si pengendaranya sendiri," ujarnya.

Metromini

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved