Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Anda Kurang Tidur? Ini Dampak Mengerikannya Pada Otak

Mungkin Anda mengira bahwa rekreasi di akhir pekan bisa memerbaiki kerusakan yang terjadi. Kenyataannya ...

Editor: Vovo Susatio
newtrend.bg
Ilustrasi tidur 

TRIBUNNEWSBOGOR -- Satu lagi berita buruk bagi Anda yang hobi bergadang dan insomnia.

Waspadalah, karena terlalu sering kurang tidur dapat meningkatkan risiko diabetes, obesitas dan sakit jantung.

Para ahli kesehatan menjelaskan, kurang tidur juga dapat merusak otak, kehilangan memori dan meningkatkan risiko Alzheimer.

Inilah yang terjadi di dalam kepala Anda ketika kurang tidur dalam jangka waktu lama: neuron-neuron mati dan otak mengerut.

Mereka yang secara reguler tidak cukup waktu tidur dan tidak bisa mempertahankan tidur yang nyenyak, menurut penelitian, akan mengalami penyusutan volume otak di bagian yangmengatur memori dan penyelesaian masalah.

“Mungkin Anda mengira bahwa rekreasi di akhir pekan bisa memerbaiki kerusakan yang terjadi. Kenyataannya, sel otak yang sudah terlanjur rusak tidak bisa beregenerasi lagi,” jelas Sigrid Veasey, MD, peneliti dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat.

Menurut dia, hasil penelitian menunjukkan kurang tidur selama tiga hari akan merusak 25-30% sel-sel otak dan itu tidak bisa kembali lagi

Jelas, sesuatu yang penting yang terjadi saat kita terlelap.

Tapi apa tepatnya yang terjadi di otak, itu masih misteri.

Itu sebabnya para ilmuwan sangat bersemangat ketika para peneliti di University of Rochester Medical Center baru-baru ini menawarkan teori baru.

Sambil mengamati otak tikus yang sedang tidur, mereka menemukan bahwa otak tetap bekerja membersihkan ‘sampah-sampah’ saraf, termasuk beta-amyloid dan protein-lain yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer

Dalam sebuah penelitian, anak-anak muda yang tidurnya dibatasi tidak boleh lebih dari tujuh jam perhari selama satu minggu, menunjukkan gangguan fungsi otak yang bertahan bahkan setelah beristirahat sepuasnya selama tiga malam.

Yang menakutkan adalah bahwa Anda tidak selalu tahu bahwa diri Anda mengalami kurang tidur kronis.

Ketika subjek penelitian dibatasi hanya boleh tidur selama empat sampai lima jam sehari, mereka mengaku sangat lelah tapi tidak merasa mengantuk, meskipun kinerja mereka meluncur secara signifikan.

Memang pada dasarnya, kurang tidur kronis dapat menumpulkan gangguan persepsi.

Sumber: Intisari
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved