Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Teror Bom

Rico Kena Tilang di Pos Polisi Sarinah, Teroris Meledakkan Pos Itu

Kan di situ (Thamrin) motor enggak boleh lewat. Jadi, (Rico) ditilang dan dibawa ke pos situ. Enggak lama (pos) meledak

Editor: Vovo Susatio
Twitter
Pengendara Gojek menyelamatkan korban bom di kawasan Sarinah Jakarta Kamis (14/1/2016) 

Dari tujuh orang yang tewas, lima di antaranya diduga pelaku teror, dan dua orang lain warga sipil.

Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengemukakan, Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) mendeteksi aliran dana dari Bahrun Naim kepada jaringan ISIS di Indonesia. Dana itu dikirimkan pada November 2015.

Bahrun adalah mantan napi kasus terorisme yang pernah ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada 9 November 2010 di Solo atas tuduhan kepemilikan senjata api dan bahan peledak ilegal.

Hakim menjatuhkan vonis dua tahun enam bulan penjara kepada Bahrun.

Selepas dari bui, ia hijrah ke Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Bulan November 2015, dia (Bahrun Naim) itu mengirimkan dana ke kelompok ISIS di Indonesia," ujar Badrodin.

Badrodin enggan menyebutkan jumlah dana yang dikirimkan. Yang jelas, jumlahnya cukup besar.

Dana tersebut dikirimkan kepada dua orang jaringan ISIS yang beraktivitas di Solo, Jawa Tengah.

Badrodin juga enggan menyebutkan identitas dua orang tersebut.

"Yang jelas, mereka (kelompok Solo) itu satu jaringan dengan dia (Bahrun)," ujar Badrodin.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan aliran dana kelompok teroris yang beraksi di kawasan Sarinah berasal dari berbagai tempat di luar negeri.

Meski demikian, Luhut tidak bersedia memberikan informasi lebih detail mengenai sumber dana tersebut.
Luhut hanya memastikan senjata yang digunakan para pelaku juga berasal dari luar negeri.

Ia menyebut beberapa senjata berasal dari Mindanao, Filipina.

"Senjata, sekarang kita bisa duga ada yang dari daerah Mindanao," katanya.

Luhut juga menyampaikan bahwa bom yang dibawa pelaku teror itu dirakit di Jakarta.

Ia berjanji akan menyampaikan lokasi perakitan itu pada saat yang tepat.

Senjata yang digunakan pelaku adalah senjata rakitan sejenis pistol otomatik.

Sementara bom rakitan yang digunakan berukuran seperti granat tangan dan ada beberapa yang berukuran lebih besar.

Bom-bom rakitan itu memuat material seperti paku, baut dan lainnya. (tribunnews/nic/ryo/zul/kps)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved