Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Soal Tuntutan Mundur, Ini Penjelasan Dirut PDAM

dia menyalahkan anggota keamanan yang dianggap lalai padahal di meja kerjanya banyak berkas penting.

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Soewidia Henaldi
TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana
Dirut PDAM Tirta Pakuan, Untung Kurniadi 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor, Untung Kurniadi angkat bicara soal aksi demo yang menuntut dirinya mundur dari jabatannya.

Dalam aksi demo tersebut, pegawai membeberkan beberapa hal yang dilakukan Untung yang dianggap memberatkan pegawai, seperti pengurangan persentase insentif mulai Januari 2016 hingga sekarang.

"Terkait pengurangan dana insentif pegawai, hal itu disesuaikan dengan kinerja pegawai. Saya menjamin tidak ada pemotongan gaji pegawai PDAM Tirta Pakuan," katanya kepada TribunnewsBogor.com saat ditemui di Balai Kota Bogor.

Sedangkan terkait pemecatan pegawai perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) yang dia lakukan pada Januari lalu, menurutnya hal itu sudah sesuai prosedur.

Untung menjelaskan, 31 Desember 2015 lalu tiba-tiba seorang wartawan masuk ke ruang kerjanya.

Saat itu katanya, kondisi meja kerjanya banyak berkas-berkas penting.

Karena masuknya wartawan itu, dia menyalahkan anggota keamanan yang dianggap lalai padahal di meja kerjanya banyak berkas penting.

"Saya bukannya anti wartawan, tapi pada 31 Desember itu banyak berkas numpuk untuk saya kerjakan. Tiba-tiba ada orang nyelonong masuk. Ini bukan pertama kali tapi terus-terusan," katanya.

Lagi pula, kata dia, pemecatan tersebut sudah sesuai dengan perjanjian kerja PKWT, dimana ia bisa langsung memberhentikan Pegawai PKWT bila ditemukan kelalaian.

"Meskipun ada keluhan katanya istrinya sedang hamil, tapi seharusnya dia menyadari hal itu saat dia kerja, seharusnya bekerja dengan baik. Yang bersangkutan juga sudah mengakui kesalahan dan tidak mempersalahkan. Ini ada upaya provokatif," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Pakuan Kota Bogor, Rabu (17/2/2016) pagi berlangsung ricuh.

Kericuhan bermula saat seorang pegawai yang dianggap sebagai provokator aksi masuk ke lokasi kerumunan aksi.

Pegawai yang diketahui berinisial IW tersebut tiba-tiba mendekati kerumunan pendemo.

Cekcok mulut pun tidak terhindarkan lagi sehingga memancing emosi pegawai lainnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved