Penggalian Makam Bocah
Arga Sempat Menangis Sebelum Dibawa ke Rumah Majikan Ibunya
Padahal dia itu deket gampang deket sama orang baru. Dia juga aktif orangnya, gak suka rewel
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Vovo Susatio
Sekitar pukul 11.00 WIB, Delima mendapat telepon dari RR kalau anaknya dilarikan ke RS Marzuki Mahdi.
"Saya langsung ke rumah sakit dan anak saya sudah meninggal. Saya langsung nangis dan nanya kenapa anak saya, tapi RR bilang gak tahu," terangnya.
Ia melihat kondisi tubuh anaknya dipenuhi luka memar.
Bagian pipi kanan dan kirinya ada bekas memar membiru, lalu di bibirnya ada bekas memar.
Di kuping kiri dan kananya juga ada bekas luka.
"Sebelum dibawa kerja, anak saya tuh bersih gak ada bekas luka apa-apa. Tapi kenapa jadi begini," terangnya.
Seminggu telah berlalu, Delima masih merasa kehilangan anak pertamanya ini.
Ia tidak menyangka anaknya bisa meninggal dengan cara tragis.
Lantas, karena merasa ada kejanggalan pada kematian Arga, keluarga pun melapor ke pihak Polres Bogor Kota pada Minggu (20/3/2016).
Buntut dari laporan tersebut yakni dengan dilakukan pembongkaran kembali makam Arga pada Sabtu (26/3/2016).
Proses pembongkaran makam berlangsung tertutup, mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Dari hasil otopsi, Satreskrim Polres Bogor Kota mengumumkan kalau di tubuh Arga memang terdapat luka memar
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/delima-agustini_20160327_141351.jpg)