ABB Pindah Ke LP Gunungsindur Bogor
Ini Dia Sepak Terjang Abu Bakar Baasyir Dari Tahun ke Tahun
Abu Bakar Baasyir bin Abu Bakar Abud, biasa juga dipanggil Ustadz Abu atau Abdus Somad lahir di Jombang, Jawa Timur, 17 Agustus 1938.
Penulis: Bima Chakti Firmansyah | Editor: Bima Chakti Firmansyah
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Bima Chakti Firmansyah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Abu Bakar Baasyir rencananya akan di pindahkan dari Lembaga Pemasyarakat (LP) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah ke LP Kelas IIA Gunungsindur, Kabupaten Bogor hari ini, Sabtu (16/4/2016).
Belum diketahui dasar pemindahan Abu Baasyir ke Lapas Gunungsindur.
Namun pemindahan tersebut dilakukan dengan pengawasan cukup ketat.
Ustaz Baasyir dikabarkan sudah dalam perjalanan, berangkat dari LP Nusakambangan sejak pukul 5.30 pagi.
Siapakah Abu Bakar Baasyir sebenarnya? Hingga pemindahannya ke LP Gunungsindur menjadi pusat perhatian.
Berikut ini TribunnewsBogor.com menghimpun perjalanan hidup Ustadz Abu yang dirangkum dari Wikipedia.
Abu Bakar Baasyir bin Abu Bakar Abud, biasa juga dipanggil Ustadz Abu atau Abdus Somad lahir di Jombang, Jawa Timur, 17 Agustus 1938.
Ustadz Abu merupakan seorang tokoh Islam di Indonesia keturunan Arab.
Baasyir juga merupakan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) serta salah seorang pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu'min.
Berbagai badan intelijen menuduh Ba'asyir sebagai kepala spiritual Jemaah Islamiyah (JI), sebuah grup separatis militan Islam yang mempunyai kaitan dengan al-Qaeda.
Walaupun Baasyir membantah menjalin hubungan dengan JI atau terorisme.
Baasyir pernah menjalani pendidikan sebagai santri Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur (1959) dan alumni Fakultas Dakwah Universitas Al-Irsyad, Solo, Jawa Tengah (1963).
Perjalanan kariernya dimulai dengan menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Solo.
Selanjutnya ia menjabat Sekretaris Pemuda Al-Irsyad Solo, kemudian terpilih menjadi Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (1961), Ketua Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam, memimpin Pondok Pesantren Al Mu'min (1972) dan Ketua Organisasi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), 2002.
