Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kabupaten Bogor Banjir

Warga Tak Mau Pindah, Kades Bojongkulur Bilang Sekarang Harga Tanah Sudah Mahal

Ribuan rumah Villa Nusa Indah terendam.

Penulis: Damanhuri | Editor: Suut Amdani
Tribunnewsbogor.com/Damanhuri
Jadi langganan banjir terutama di Villa Nusa Indah 1 dan 2, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNG PUTRI - Kepala Desa Bojongkulur, Firman mengaku bingung dengan kondisi wilayahnya yang selalu diterjang banjir saat musim hujan tiba.

Menurutnya, wilayahnya selalu menjadi langganan banjir terutama di Villa Nusa Indah 1 dan 2, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Kalau dihulu hujan warga pasti langsung kebingunan, banjir yang sekarang ini itukan kiriman dari hulu yang curah hujannya cukup tinggi hingga sampai naik keatas tanggul," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com di Kantor Desa Bojong Kulur, Kamis (21/4/2016).

"Di wilayah RW 14 ketinggian air malah sampai 1,5 meter," kata dia.

Firman menambahkan, warganya yang terkena banjir banyak yang bertahan di rumahnya masing-masing untuk menjaga harta bendanya agar tidak dicuri.


Kepala Desa Bojongkulur, Firman

Terlebih, sambunya, warga yang sering terkena dampak banjir luapan Sungai Cikeas dan Cileungsi itu menganggap banjir merupakan hal biasa yang sering mereka alami ketika musim hujan.

"Saya rasa warga tetap akan tinggal di daerah itu dan tidak akan pindah rumah. Karena tempat itu sudah menjadi tempat tinggal mereka sejak lama," kata dia.

Bukan hanya itu saja yang menjadi alasan warga untuk engga berpindah rumah ketempat yang lebih aman dan nyaman.

Namun, harga tanah yang sudah melambung pun menjadi salah satu faktor bagi warga untuk berpindah lokasi.

"Tau sendiri sekarang harga tanah dan rumah itu sangat mahal," jelasnya.


Tribunnewsbogor.com/Damanhuri

Dia juga mengaku kualahan saat wilayahnya diterjang banjir besar seperti yang terjadi pada Kamis (21/4/2016) yang merendam ribuan rumah di desanya itu.

"Kami cuma bisa melakukan langkah penanggulangan agar meminimalisir korban akibat banjir itu serta melakukan penggalangan bantuan dari warga yang tidak terkena dampak banjir untuk para korban," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved