Kisah Sedih Driver Ojek Online Korban Tabrak Lari, Terbaring di Peti Bersama Helm Hijau Kebanggaan
ia bekerja sebagai ojek online hingga pada tanggal 22 Desember lalu, sesuatu yang buruk terjadi padanya.
Penulis: Tania Natalin Simanjuntak | Editor: Soewidia Henaldi
Kemudian, korban pamit untuk mengantarkan penumpangnya itu ke kawasan Puncak dengan ongkos ojeg Rp 150 ribu.
"Alasannya orang itu mau jemput anaknya di Puncak, terus balik lagi ke sini," kata dia.
Selang beberapa lama, Idris dan teman-temannya di pangkalan kaget saat anak Ujil datang dan memberi kabar bahwa sepeda motor honda beat putih yang baru saja lunas milik temannya itu hilang.
"Tadi kami disini dikabarin sama anaknya, katanya motor ayahnya hilang dibawa orang. Terus dia (ujil,red) ditinggalin di jalan perbatasan Cianjur dan engga punya ongkos buat pulang," terangnya.
Dia menduga, Ujil ini menjadi korban hipnotis seperti yang pernah dialami oleh beberapa temannya dulu.
"Udah sering disini mah, waktu itu teman saya abis dikasih makan terus motornya hilang. Ada lagi yang motornya ditukar sama kaleng biskuit," ungkapnya.
Sementara itu, Panit Reskrim Polsek Babakan Madang, Ipda Didin Komarudin mengaku belum menerima laporan terkait tukang ojeg yang terkena hipnotis itu.
"Saya belum terima laporannya, nanti saya cek dulu yah," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.(*)
------------------
Ikuti Berita Terkini Bogor !
Like Fanpage: TRIBUNnewsBogor.com
Follow Twitter: @TRIBUNnewsBogor
Instagram: @tribunbogor