Kapolres Bogor Sebut Teror Bom Panci di Rumah Rey Utami Cuma Petasan
"Jadi panci itu dilapisin pakai solasi terus dikasih tulisan ancaman kepada pemilik rumah," kata AKPB Dicky.
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky memastikan jika panci alumunium yang terbungkus lakban dirumah presenter Rey Utami bukan berisi bom.
"Bukan bom panci, itu hanya panci yang tertuliskan ancaman untuk menakut-nakuti pemilik rumah," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (22/6/2017).
Kapolres melanjutkan, di dalam panci alumunium itu hanya berisi batu dan petasan kembang api.
"Jadi panci itu dilapisin pakai solasi terus dikasih tulisan ancaman kepada pemilik rumah," kata AKPB Dicky.
Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak perlu khawatir dengan kabar teror bom tersebut.
"Saya tegaskan tidak ada bom panci, lagian itu pancinya sama seperti untuk masak mie rebus seperti diwarung-warung," jelasnya.
Saat ini, pihaknya juga masih mendalami motif panci yang bertuliskan ancaman kepeda seseorang itu.
"Barang buktinya sudah kami amankan di Polres Bogor," tandansya.
Seprti diberitakan sebelumnya, presenter televisi Rey Utami dan suaminya, Pablo Putra Benua, mendapatkan teror yang membuat mereka ketakutan dan shock.
Sebab, teror yang diterima Rey dan Pablo adalah teror bom, menggunakan panci sebagai wadah untuk menyimpan bom tersebut.
Pablo menjelaskan, peristiwa bermula saat ada yang menggedor pintu belakang rumahnya dengan keras, pada Rabu (21/6/2017) sekitar pukul 22.00 WIB.
"Karena ada yang gedor, saya turunlah, dan enggak melihat ada siapa-siapa. Tapi, saya aneh ada panci di taman belakang rumah saya," kata Pablo Putra Benua saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (22/6/2017).
"Terus saya ambil (pancinya). Pas saya bawa masuk, saya lebih aneh karena (pancinya) berat, terus ada tulisan di bawahnya 'JANGAN TERLALU PERCAYA DIRI PAK BENUA MASIH YAKIN DENGAN KEPUTUSANNYA PAK?' Pastinya itu buat saya ketakutan," tambahnya.
Kemudian, Pablo dan Rey meletakkan panci tersebut di teras, lalu membuat laporan kepada pihak kepolisian karena mendapatkan teror bom.
