Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kota Bogor Jadi Langganan Macet, Bima Arya Salahkan Kebun Raya
Terutama di pagi hari dan akhir pekan, lalu lintas di jalan protokol masih tak bisa diharapkan kelancarannya.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kemacetan di Kota Hujan masih menjadi momok bagi Pemerintah Kota Bogor.
Di bawah kepemimpinan Wali Kota Bogor Bima Arya, kondisi ini masih belum juga dapat diatasi.
Antrean kendaraan di sejumlah jalan terjadi sedari pagi hingga malam hari.
Jalur transportasi juga belum diperbaiki secara optimal.
Angkutan umum mangkal di sembarang tempat membuat laju kendaraan acap kali tersendat.
"Jadi dengan ini kita bersama-sama mencari solusi untuk mengurai kemacetan ataupun kecelakaan di Kota Bogor sehingga bisa diminimalisir," ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya saat melakukan survey kawasan Tertib Lalu Lintas bersama Bima Arya serta tim Ketua KTL Kombes Pol Darto Juhartono yang merupakan Kabid Jemen Opstrek Korlantas Polri meninjau Jalan Ir H Djuanda, Selasa (1/8/2017).

Menurut Ulung, kawasan tertib lalu lintas ini sebenarnya sudah diterapkan sejak jauh hari.
Meski demikian, Jalan Ir H Djuanda masih sering kali menjadi langganan macet.
Terutama di pagi hari dan akhir pekan, lalu lintas di jalan protokol masih tak bisa diharapkan kelancarannya.
"KTL ini sebenarnya sudah berjalan sejak lama karena kita sudah melakukan tertib lalu lintas dengan cara mengurai kemacetan dan meminimalisir angka kecelakaan terutama korban meninggal dunia," ucapnya.
Soal kemacetan di tengah kota, Bima Arya menunjuk kawasan wisata Kebun Raya Bogor menjadi satu faktor utamanya.
Menurut Bima, volume wisatawan yang datang tak dibarengi dengan lahan parkir yang memadai.

"Iya, karena bogor menjadi lintasan kabupaten, menjadi destinasi wisata kalau dihitung orang 300 ribu orang ke kebun Raya tetapi krb tidak punya tempat parkir," kata suami Yani Ardian itu.
Bima berujar, untuk mengatasi persoalan tersebut pihaknya akan menerapkan sistem zonasi demi mengurai kemacetan.