Hewan Dicekoki Miras
Satwa Dicekoki Anggur Merah, Taman Safari Indonesia Harus Ikut Tanggung Jawab
Atas adanya tindakan dari pengunjung, menurut Marison, pengelola TSI tak boleh begitu saja lepas tangan.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Yayasan Scorpion Indonesia mengecam tidak mencekokkan minuman keras jenis anggur merah pada satwa oleh pengunjung Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor.
Kepala Investigasi Yayasan Scorpion Indonesia, Marison Guciano, mengatakan bahwa perlakuan terhadap satwa tersebut merupakan tindakan yang tercela.
"Ini merupakan tindakan tercela, karena dapat mencelakakan satwa-satwa itu sendiri, karena bukan makanan dan minuman yang seharusnya diberikan kepada satwa tersebut," ujar Marison.
Atas adanya tindakan dari pengunjung, menurut Marison, pengelola TSI tak boleh begitu saja lepas tangan.
Marison mendesak Taman Safari Indonesia untuk ikut bertanggung jawab atas adanya insiden ini.
Pasalnya, Marison melanjutkan, pengelola TSI terkesan membiarkan pengunjung dengan bebas memberi makanan kepada satwa.
Terlebih banyak sekali pedagang sayuran jenis wortel yang menjajaki dagangannya di sepanjang jalan menuju pintu masuk TSI.
"Sebelum masuk TSI, juga bnyak pedagang yang diperuntukan untuk para satwa. Selama saya berkunjung ke TSI, saya belum pernah melihat ada petugas yang mengawasi para satwa tersebut, apalagi dalam hal makanan," katanya.
Marison menjelaskan bahwa satwa-satwa harus natural dan alami dalam mendapatkan makanan, jika diberikan makanan secara bebas, perilaku satwa akan berubah.
Ia juga berharap bahwa pihak TSI bisa mengedapankan sisi edukasi sebagai lembaga konservasi bukan mengedepankan yang lain.
"Ada juga antraksi satwa di TSI, itu menurut saya exploitasi binatang. Di negara-negara maju para satwa sudah diperhatikan dan tidak di-exploitasi. Saya minta TSI lebih memikirkan edukasi," pungkasnya.