Selain Di Film Doraemon, Baling-baling Bambu Ternyata Sudah Ada Sejak Dulu di Kampung Ini
Jenis permainan yang menggunakan bahan tradisional menjadi budaya 'usum-usuman' atau musiman
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Soewidia Henaldi
Lanjut Agus, kolecer tersebut terbagi tiga bagian yakni tangger (tiang), bubuntut (ekor) yang terbuat dari daun kelapa, dan kolecer yang terbuat dari kayu.
"Pas bikin yang paling susahnya itu pas ngelubanginya karena perlu seimbang, terus ngelemesin kayunya, sambil diraut-raut gitu," ujar Agus.
Jika anginnya besar, baling-baling tersebut akan mengeluarkan suara yang cukup keras.
Baca: Masih Kokoh Usai Ditabrak Mobil Setya Novanto, Tiang Lampu Jadi Sasaran Selfie Warga
Ia juga mengatakan bahwa ketika memasuki musiman kolecer, ia akan membuatnya tanpa mencari keuntungan materi kecuali menyemarakan musim kolecer tersebut.
Namun terkadang ada pula orang yang datang berniat untuk membeli kolecer buatan tangannya itu.
"Hobi sih, lagi pada bikin juga kan di setiap kampung, makanya saya bikin. Tapi kadang-kadang ada yang beli juga, dulu itu pernah satu kolecer dijual Rp 500 ribu, tapi jarang sih," katanya.
Nah, menarik juga kan permainan jadul ini?.(*)