Akui Bukan Cucu yang Baik, Kebiasaan Giorgino Abraham dan Kakek yang Baru Meninggal Tak Disangka
Dalam postingannya ini, bahkan ia menceritakan kebiasaan yang ia lakukan dengan sang kakek.
Penulis: Tania Natalin Simanjuntak | Editor: Vivi Febrianti
Lalu disusul kemudian sebuah foto yang sepertinya ada di rumah duka.
Gio melihat ke arah peti tempat sang Opa disemayamkan.
Dalam postingannya ini, bahkan ia menceritakan kebiasaan yang ia lakukan dengan sang kakek.
"I may not be the best grandson but you have been the best grandfather.
Our football talk, Smoking cigarette together... Our memories will always be a golden one.
As I have grown older I tend to spent less time with you but loving You was never a change.
Thank you for being the kindest hearted grandfather for us. We love you from the deepest of our hearts...
Rest In Heavens Peace. Till we meet again Opa."
(Aku memang bukan cucu yang terbaik, tapi kakek adalah kakek terbaik yang kupunya.
Perbincangan seputar sepak bola, hingga menghisap rokok bersama, memori kita tak akan pernah terganti.
Saat aku semakin dewasa aku kurang menghabiskan waktu denganmu tapi menyayangimu tak pernah berubah.
Terima kasih karena sudah menjadi orang berhati paling baik untuk kami. Kami menyayangimu dari hati kami yang paling dalam.
Beristirahatlah dengan tenang, sampai kita bertemu lagi, Opa)