Temu Ireng Bisa Jadi Obat Cacing Alami Untuk Ayam Ternak

Hasil dari penelitian diketahui bahwa senyawa aktif berupa flavonoid yang berperan sebagai anti cacing.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Istimewa

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mahasiswa Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB), Faris Wahyu Purnomo, berhasil menemukan antelmintik atau yang sering disebut dengan obat cacing untuk ayam ternak.

Biasanya obat cacing ini digunakan untuk memberantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh.

“Penelitian yang dilakukan ini dilatarbelakangi produktivitas ternak ayam yang sering menurun. Penurunan produktivitas ini salah satunya disebabkan oleh penyakit yang berasal dari cacing parasitik. Apabila ayam ternak terserang penyakit cacing ini akan menyebabkan saluran pencernaan ayam terganggu yang kemudian dapat membuat produksi ayam dalam bertelur berkurang, hambatan pertumbuhan, penurunan bobot badan, serta adanya serangan penyakit lain dan kematian,” papar Faris dalam keterangan pers yang diterima TribunnewsBogor.com.

Beberapa peternakan ayam biasanya melakukan pengendalian infeksi cacing parasit dengan menggunakan pengobatan. “Yang menjadi masalah adalah obat yang digunakan mayoritas merupakan obat-obatan impor yang memiliki efek samping pada ayam maupun konsumen. Dengan demikian, perlu alternatif pengobatan yang murah, efektif, dan mudah diperoleh, serta tidak mempunyai efek  samping terhadap ayam maupun konsumennya,” terangnya.

Faris menyampaikan penggunaan temu ireng sudah digunakan secara turun-temurun oleh nenek moyang tanpa diketahui buktinya secara ilmiah, sehingga ia penasaran dengan kandungan temu ireng sebagai anti cacing, khususnya lagi diterapkan pada ayam.

Sebelum diketahui kandungan senyawa aktif yang spesifik ini, Faris telah melakukan penelitian mendasar secara in vitro dan in vivo peran temu ireng sebagai antelmintik ini. Kemudian ia melakukan penelitian lebih lanjut mengenai senyawa aktif spesifik yang benar-benar berpengaruh terhadap anti cacing.

Hasil dari penelitian diketahui bahwa senyawa aktif berupa flavonoid yang berperan sebagai anti cacing. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak fraksi flavonoid temu ireng memiliki aktivitas antelmintik terhadap fase hidup cacing A. galli. Aktivitas antelmintik tertinggi pada fase hidup telur dan larva ivektif A. galli terdapat pada konsentrasi 15 μg/mL dan aktivitas antelmintik tertinggi pada fase hidup cacing A. galli dewasa terdapat pada konsentrasi 20 μg/mL.

Hasil yang diperoleh ini menunjukkan bahwa penemuan senyawa flavonoid pada temu ireng efektif digunakan untuk pengobatan anti cacing, terutama A. galli yang berpengaruh terhadap produksi ternak ayam.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved