Operasi Tangkap Tangan KPK
Terjaring OTT KPK Ini 5 Fakta Marianus Sae, Calon Gubernur yang Buat 54 Orang Tak Bisa Mendarat
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, Marianus Sae.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, Marianus Sae.
"Bupati Ngada," kata Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Minggu (11/2/2018) seperti dikutip dari Kompas.com.
Selain Marianus, menurut Febri, KPK juga mengamankan sejumlah pihak lain yang terkait dengan kasus ini.
Marianus Sae merupakan bakal calon Gubernur NTT.
Dikutip dari berbagai sumber, Marianus Sae lahir di Kampung Bobajo, Kelurahan Mangulewa, Kecamatan Golewa, Ngada, pada tanggal 8 Mei 1962 dari pasangan Yohanes Da’e (asal Turenaru) dan Virmina Redo (asal Bobajo).
Baca: 5 Fakta Sopir Bus yang Terguling di Tanjakan Emen, Mitos Warga dan Firasat Ibu Bikin Bergidik
Dia sempat bersekolah di SDK Bejo hingga kelas 4 dan menamatkan pendidikan di SDK Bajawa 1.
Lalu, dia melanjutkan ke SMP PGRI Bajawa, namun karena himpitan ekonomi, dia terpaksa berhenti selama 4 tahun.
Berikut ulasan lengkap soal penangkapan Marinus Sae seperti dilansir dari Kompas.com :
1. Terima kado pahit jelang penetapan
Bupati Ngada Marianus Sae, yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, berniat maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Nusa Tenggara Timur (Pilkada NTT) 2018.
Marianus Sae menggandeng Emilia J Nomleni sebagai calon wakil gubernurnya.
Baca: Cuma Luka Ringan, Begini Pengakuan Sopir Bus Kecelakaan Tanjakan Emen yang Bikin Geram
Pasangan ini sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum dengan diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Marianus-Emilia akan bersaing dengan tiga pasang calon lainnya.
Ketiga pesaing Marianus-Emilia adalah Esthon Leyloh Foenay dan Christian Rotok yang diusung Partai Gerindra dan PAN; Benny Kabur Harman dan Benny Alexander Litelnoni yang diusung Partai Demokrat, PKPI, dan PKS; serta Victor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi yang diusung Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.
Penetapan calon kepala daerah oleh KPUD baru akan digelar pada Senin (12/2/2018).
Baca: Tak Hanya Tanjakan Emen, Ini Daftar 8 Tanjakan Maut Di Indonesia, Salah Satunya Di Puncak Bogor
Namun, sehari sebelum momen penetapan calon tersebut, Marianus ditangkap penyidik KPK.
2. Pencalonnya tak gugur
Marianus Sae bukan calon kepala daerah pada Pilkada 2018 yang kali pertama ditangkap KPK. Sebelumnya, Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko yang akan kembali maju sebagai petahana dalam Pilkada Jombang 2018 juga ditangkap lembaga antirasuah.
Meski demikian, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan, kepesertaan Nyono Suharli Wihandoko dalam Pilkada 2018 tetap berlanjut. Status sebagai peserta pilkada tetap melekat kendati Nyono ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi suap perizinan pengurusan jabatan di Pemkab Jombang, Jawa Timur.
Baca: 10 Tahun Jagain Jodoh Orang, Kisah Asmara Pria Ini Pacaran Dari 2008 Endingnya Nyesek
"Status pendaftarannya tetap terdaftar," kata Arief kepada Kompas.com, Senin (5/2/2018).
Arief menyebut, seseorang yang ditetapkan sebagai tersangka masih bisa mendaftar sebagai peserta pemilu sepanjang belum ada keputusan hukum menjadi terpidana.
Ketentuan ini diatur dalam Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubenur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
3. Calon Gubernur Usungan Dua Partai
Marianus Sae tercatat sebagai bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur selama dua periode.
Baca: Terjaring OTT KPK, Begini Ulah Bupati Ngada Yang Jadi Sorotan Publik
Akan finis sebagai bupati, Marianus melirik kursi gubernur NTT. Dalam Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur 2018, PDI Perjuangan dan PKB mengusung Marianus sebagai bakal calon gubernur yang berpasangan dengan Emy Nomleni.
Kabar operasi tangkap tangan KPK terhadap Marianus Sae sangat mengejutkan parpol pengusung karena hari Senin (12/2) merupakan tanggal penetapan pasangan calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
4. Tindakan Kontroversial
Bupati Ngada Marianus Sae yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, tercatat pernah memerintahkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja untuk memblokir Bandara Turelelo Soa.
Perintah ini muncul akibat Marianus tidak mendapat tiket pesawat Merpati Nusantara Airlines rute Kupang-Bajawa.
Baca: Dikenal Punya 8 Istri Begini Kabar Eyang Subur Sekarang, Keluarnya Lama
Tindakan kontroversial itu dilakukan Marianus pada 21 Desember 2013 silam.

Akibat tindakan itu, pesawat Merpati rute penerbangan Kupang-Bajawa yang mengangkut 54 orang penumpang tidak bisa mendarat.
Pesawat tersebut akhirnya terpaksa kembali ke Bandara El Tari, Kupang.
Demikian pula dengan pesawat Merpati nomor penerbangan 6516 dari Kupang-Soa batal mendarat di Bandara Turelelo-Soa.
Bandara ini diblokade mulai pukul 06.15 Wita hingga pukul 09.00 Wita.
5. Hobi sang kepala daerah
Lewat akun Instagram @marianussae dirinya menjelaskan bahwa menggeluti sejumlah hobi.
Baca: TERPOPULER Minggu: Cerita Korban Selamat Tanjakan Emen Lihat Mayat, Gaji Termahal Hotman Paris
Baca: 5 Pesan Terakhir Korban Tewas Di Tanjakan Emen, Minta Dibawakan Payung Sampai Mengaku Dingin
Saya memiliki bakat dan hoby pada olahraga diantaranya Sepak bola, joki kuda, moto cross dan masih banyak lagi, namun dimasa itu saya jalani sebatas penyaluran bakat.
Atau sekedar turut meramaikan suatu turnamen bukan profesional.


