Sudah Kurangi Makan Tapi Tetap Gemuk ? Mungkin 7 Hal Ini Penyebabnya

Pertambahan berat badan bagi sebagian wanita menjadi momok menakutkan.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pertambahan berat badan bagi sebagian wanita menjadi momok menakutkan.

Oleh karenanya, tak sedikit wanita yang melakukan program diet untuk mengurangi berat badannya.

Berbagai cara pun dilakukan seperti mengurangi porsi makan.

Namun, seringkali, berat badan kita tetap saja bertambah padahal telah mengurangi makan.

Apa ya penyebabnya ?

Dilansir dari alodokter.com, berikut adalah 7 Hal yang mungkin jadi penyebab berat badanmu tetap bertambah.

1. Stres

Ketika Anda stres, tubuh akan menjadi tegang dan memproduksi hormon yang bernama kortisol.

Hormon ini menjadi penyebab utama meningkatnya nafsu makan sehingga membuat Anda dengan mudah menyantap makanan apa pun untuk menenangkan diri.

2. Kurang Tidur

Ada beberapa hal yang membuat kurangnya waktu tidur berhubungan erat dengan pertambahan berat badan.

Saat Anda kurang tidur,terjadi peningkatan kadar hormon dalam tubuh yang bisa meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan.

Tidur larut malam membuat Anda berpeluang lebih besar untuk mengonsumsi makanan ringan di malam hari sehingga menambah timbunan kalori di dalam tubuh.

Kurang tidur membuat Anda cenderung memilih sembarang makanan seperti goreng-gorengan daripada cemilan sehat seperti buah.

Baca: Laut Nusa Penida di Bali Ternyata Penuh Sampah Plastik, Apa Dampaknya Bagi Biota ?

3. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Ternyata mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan pertambahan berat badan.

Pertama adalah Antidepresan.

depresi menjadi salah satu penyebab pertambahan berat badan karena penderitanya lebih memilih untuk tidak aktif dan berdiam diri di rumah.

Namun sayangnya, obat-obatan untuk menangani depresi dapat menyebabkan berat tubuh meningkat juga.

Tapi ada juga sebagian penderita yang nafsu makannya kembali karena suasana hatinya telah lebih baik dan bukan karena efek samping antidepresan.

Kedua adalah Steroid.

kenaikan berat badan karena meningkatnya nafsu makan dapat menjadi efek samping dari obat-obatan anti-inflamasi non-steroid (OAINS) seperti prednisolon.

Orang yang mengonsumsi steroid juga dapat mengalami perubahan pada bagian tubuh tertentu yang menyimpan lemak seperti pada perut dan wajah.

Berikutnya adalah obat-obatan lain.

Obat-obatan lain juga dapat menyebabkan pertambahan bobot tubuh, misalnya obat untuk menangani penyakit migrain, tekanan darah tinggi, diabetes, dan kejang-kejang.

Begitu pula dengan obat-obatan antipsikotik yang biasa digunakan untuk menangani gangguan bipolar dan skizofrenia.

Baca: Tak Suka Minum Air Putih, Wanita Ini Hampir Kehilangan Nyawa

4. Mengidap penyakit tertentu

Beberapa penyakit ternyata dapat memicu perubahan hormon yang dapat menjadi penyebab kegemukan.

Pertama adalah Hipotiroidisme, adalah kondisi saat tubuh tidak memproduksi hormon tiroid secara mencukupi.

Kondisi ini menyebabkan pertambahan berat badan akibat melambatnya metabolisme tubuh.

Kedua adalah Sindrom Cushing yang terjadi ketika kelenjar adrenal memproduksi terlalu banyak hormon stres, seperti kortisol, atau pada orang yang mengonsumsi steroid untuk pengobatan penyakit lupus, artritis, atau asma.

Pertambahan berat badan terutama dapat terlihat pada wajah, punggung bagian atas, leher, dan pinggang.

Ketiga adalah Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK).

Wanita pengidap sindrom ini umumnya memiliki banyak kista kecil dalam organ reproduksinya.

Wanita dalam kondisi ini memiliki resistensi terhadap hormon yang berperan mengontrol kadar gula darah (insulin) sehingga menyebabkan pertambahan berat badan yang umumnya berpusat di bagian perut.

5. Teknologi dan gaya hidup

Gaya hidup dengan segala kemudahan seperti akses internet ke hampir segala tempat dapat membuat orang lebih lama duduk di depan layar dibandingkan sebelumnya.

Kebiasaan duduk dalam waktu lama ini kerap dipadukan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan ringan berkalori tinggi sehingga menyebabkan pertambahan berat badan.

Baca: Sempat Dituding Selingkuh Dengan Kapolsek, Begini Kronologi Penggerebekan Versi Istri Bripka Fer

6. Berhenti merokok

Menghirup asap rokok membuat detak jantung Anda meningkat 10-20 kali lebih banyak dalam satu menit sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori saat merokok.

Ketika seseorang berhenti merokok, nafsu makan akan bertambah tapi efek ini akan hilang dalam beberapa minggu.

Manfaat berhenti merokok akan jauh lebih besar daripada terus merokok karena takut gemuk.

7. Diet yang ekstrim

Diet yang ekstrim dengan tujuan menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu yang singkat merupakan cara yang tidak efektif.

Cara ini tidak melatih tubuh untuk membakar kalori berjumlah banyak dalam jangka panjang.

Akibatnya,makanan yang Anda konsumsi tidak akan terbakar sepenuhnya dan dampaknya berat tubuh justru kembali naik dengan cepat.

Baca: 5 Pemain Si Doel yang Sudah Meninggal, 2 Pemain Meninggal Karena Sebab yang Sama

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved