Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Wakil Ketua DPC PPP Jombang Ngobrol Sama Waria Sebelum Ditemukan Tewas, Simak 6 Faktanya

Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo mengatakan penyelidikan kasus ini bakal mengarah ke tindak pembunuhan.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Surya
Ketua DPC PPP Kabupaten Jombang ditemukan tewas 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Jombang, Muhammad Syafii Has (58) ditemukan tewas di kebun tebu pinggir Sungai Brantas, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Jenazah ditemukan dalam kondisi tanpa busana.

Tapi, pakaian, dompet juga barang berharaga milik Syafii lainnya tak hilang.

Termasuk motor yang terparkir di seberang jalan tak jauh dari lokasi penemuan jenazah.

Baca: Ngobrol Genit Sama Wanita Cantik, Warganet Tebak-Tebakan Isi Kaos Kaki Hotman Paris

Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo mengatakan penyelidikan kasus ini bakal mengarah ke tindak pembunuhan.

TribunnewsBogor.com melansir Suryamalang.com mengumpulkan sejumlah faktanya.

Simak ulasannya di bawah ini :

1. Seorang warian diamankan

Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo menjelaskan telah mengamankan seorang waria berinisial V yang terkait kematian korban.

"Dia (Waria) adalah orang yang terakhir terlihat bersama korban. Paling tidak, yang bersangkutan tahu apa yang terjadi terhadap korban di malam itu," tuturnya kepada Surya.

2. Korban sempat berbincang di warung

Menurut Puji berdasarkan keterangan warga setempat melihat korban berbincang bersama waria V di sebuah warung tidak jauh dari lokasi kejadian.

Dari informasi itulah anggota Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Mojokerto berhasil menangkap waria V dikediamannya di Jombang.

Baca: 5 Foto Cantiknya Brigadir Popy, Polwan Polres Garut yang Nyamar Jadi PSK Di Bali

"Saat ini terduga masih dilakukan pemeriksaan intensif oleh tim penyidik," ujarnya.

3. Masih menunggu hasil otopsi

Meski begitu, polisi belum dapat memastikan korban dibunuh atau tidak. Tim INAFIS bersama petugas medis melakukan identifikasi jenazah untuk mengetahui penyebab korban meninggal.

Baca: Amien Rais Sebut Jokowi Ngibul, Ini Sederet Tanggapan Menohok Dari Para Tokoh

"Jenazah korban dilakukan otopsi dan menunggu hasilnya. Kami telah menghubungi keluarga korban," jelasnya.

4. Istri tak pernah cek handphone

Istri Syafii, Ismiati (52) mengaku bahwa tak pernah mengecek isi handphone suaminya.

Ismiati juga mengatakan, sejauh yang dia tahu, Syafii tidak mempunyai musuh. Namun diakuinya dia tidak pernah mengecek handphone (HP) suaminya.

Lebih-lebih, sambung Ismiati, beberapa waktu belakangan ini, almarhum sakit-sakitan. Ismiati mengatakan, almarhum mempunyai riwayat penyakit jantung.

"Mungkin di HPnya ada SMS atau apa. Tapi saya tidak tahu. Saya tidak ingin terlalu mencampuri urusannya, mengingat dia juga sakit.

Keluar malam juga hampir tidak pernah. Sehari-hari lebih banyak ke masjid dan olahraga," kata Ismiati.

5. Pamit untuk temui seseorang

Sore sebelum Syafii meninggal dunia, Ismiati mengaku dipamiti suaminya hendak ke Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Jombang untuk menemui seseorang. Ismiati mengiyakan karena mengira tidak akan lama.

Sampai larut malam suaminya belum juga pulang, Ismiati mencoba menghubungi ponsel sang suami beberapa kali.

6. Ayah yang istimewa

Anak tunggal almarhum Syafii, bernama Adit (20) menambahkan, baginya, Syafii adalah sosok ayah yang istimewa. “Beliau sangat 'gati' (perhatian) sekali," kata Adit.

Menurutnya, dia dan keluarga sudah ikhlas dengan meninggalnya Syafii. "Tapi ini negara hukum, jadi saya pasrahkan saja kepada yang berwajib untuk mengungkap kasus ini,” harapnya.

Jenazah Syafii Has sendiri sudah dikebumikan di makam desa Jombok, Kesamben, Jombang, Jumat malam (16/3/2018) sekitar pukul 23.00 WIB. Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 22.30 WIB.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved