2 Tahun Berjuang Lawan Kanker Kemih, Wanita Ini Meninggal Dunia Dalam Dekapan Sang Suami
Pada tahun 2016, Christine memutuskan pap smear pertama kalinya, Dokter menemukan benjolan di bagian intimnya. Saat itu Christine pun dioperasi.
Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Christine pun masuk rumah sakit kembali pada awal Desember karena ada masalah di ususnya sehingga tidak bisa mencerna makan dan minum.
Baca: Foto dan Video Serunya Jokowi Touring Pakai Motor di Sukabumi, Tetap Bawa Ini Biar Gak Ditilang
Selama 1 minggu di RS di obeservasi dan profesor mengatakan kalau Christine sudah tidak bisa di kemoterapi lagi.
Menurut profesor selama ini yang dia tau bahwa kanker vagina/penis tidak pernah bisa disembuhkan selama ini dengan metode kedokteran seperti operasi, radiasi ataupun kemoterapi.
Kemudian profesor ini suruh Christine pulang dan hidup sehat.

Baca: Tak Ingin Presiden Terluka, Anggota Paspampres Berlarian Kejar Jokowi Yang Naik Chopper
Usai dibilang dokter seperti itu, Christine tak patah arang.
Ia dan suaminya mencoba berobat hingga ke Bangkok, Thailand.
Christine berobat holistik ke Bangkok di Klinik veritalife, dan terpaksa berpisah dengan dua anak mereka.
Mereka berangkat ke Bangkok hasil galang dana.
Harta mereka sudah habis untuk biaya pengobatan.
Baca: Lapangan Sepak Bola di Jalan Manunggal akan Disulap Menjadi Taman Kota
Bolak balik RS, kemo, dirawat di RS, hingga ke Penang.
Saking lamanya, Christine bisa berbulan-bulan tidak bertemu anaknya.
Sebagai ibu yg melahirkan dua buah hatinya, hal ini sangat menyiksa batinnya.