Makan Cabai, Pria Ini Tiba-Tiba Kejang-Kejang dan Pingsan, Begini Penjelasan Medisnya!
Menurut wikipedia, Carolina Reaper telah disertifikasi sebagai yang cabai terpanas di dunia oleh Guinness World Records sejak 7 Agustus 2013.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kamu suka makan makanan pedas?
Sebaiknya kamu harus takar tingkat kepedasannya, jika tidak maka bisa berakibat fatal.
Seorang pria penggemar makanan pedas yang tak disebutkan namanya asal Amerika Serikat (AS) harus segera dilarikan ke rumah sakit.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan pria tersebut?
Tingkat kepedasan cabai Carolina Reaper lebih dari 500 kali saus Tabasco.
Tak hanya itu, menurut wikipedia, Carolina Reaper telah disertifikasi sebagai yang cabai terpanas di dunia oleh Guinness World Records sejak 7 Agustus 2013.
Pria berusia 34 tahun ini memakan cabai Carolina Reaper saat mengikuti kompetisi makan cabai di AS.
Usai nekat menyantap cabai tersebut tanpa lauk pauk, pria ini langsung kejang-kejang dan kemudian pingsan di tempat.
Rupanya hal tersebut karena tingkat kepedasan cabai yang melebihi wajar, yang menyebabkan aliran darah ke otak pria tersebut terganggu alias berhenti sementara.
Baca: Baru Latih Satu Laga, Bima Sakti Dicopot Dari Kursi Pelatih Timnas U-19
Dalam dunia medis apa yang dialami pria tersebut dikenal sebagai sindrom vasokonstriksi serebral reversibel (RCVS), yang memungkinkan menyebabkan terjadinya sakit kepala, yang disebut 'Thunderclap.'
Sakit kepala Thunderclap relatif jarang terjadi apalagi sampai menyebabkan kejang-kejang dan pingsan.
Thunderclap pun kerap menyerang mereka dengan predisposisi genetik, kata ahli saraf Rumah Sakit Royal Melbourne, Mark Parsons.
"Thunderclap benar-benar intens, seperti sakit kepala terburuk yang pernah ada, dan keparahan maksimal tepat saat awal gejala terjadi," kata Profesor Parsons.
"Itu bisa membuat Anda pingsan, rasanya seperti dipukul di belakang kepala dengan tongkat kriket," tambahnya.
Baca: Kantor Pengacaranya Digeledah FBI, Donald Trump Sebut Tindakan Memalukan
Bahayanya pria itu terancam terkena pendarahan di otaknya akibat aliran darah ke otak berhenti sementara saat itu.
Akibat yang paling fatal, RCVS ini bisa menyebabkan stroke.
Namun syukurlah setelah melakukan pemindaian MRI otak pria tersebut masih dalam keadaan normal.
Sejumlah pemeriksaan pun menunjukkan si pria sama sekali tidak mengalami gangguan penglihatan maupun bicara.
Baca: Ternyata Ini Alasan Kenapa Masyarakat Sulit Dapatkan Premium
Lima minggu setelah dirawat di ruang gawat darurat di Bassett Medical Center di Cooperstown, sebuah desa di New York State, pria itu diperbolehkan pulang.
Ini adalah kasus pertama yang dilaporkan gara-gara makan cabai seseorang mengalami kejang-kejang disusul pingsan kemudian.
"Ini adalah pertama kalinya ada laporan orang pingsan setelah memakan cabai." kata Parsons.
Tidak jelas apakah pria tersebut masih nekat mengikuti kompetisi makan cabai lagi setelah kejadian ini hampir merenggut nyawanya.