Usai Videonya Viral, Guru Tampar Murid Di Puwokerto Kumpulkan Para Korbannya Dan Saling Minta Maaf
Usai beredar video penamparan tersebut, sang guru memberikan klarifikasi.
Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Video diduga seorang oknum guru menampar muridnya di dalam kelas menjadi bahan perbincangan sepanjang hari ini.
Video ini beredar luas di media sosial baik itu Facebook maupun Instagram.
Guru dan murid yang ditampar ini memakai baju seragam berwarna biru putih.
Rupanya kejadian ini berlangsung di SMK Ksatrian Purwokerto.
Banyak yang mengecam perbuatan tak terpuji dari guru tersebut.
Apalagi diketahui guru ini masih berusia muda.
Tak seharusnya perbutan tak terpuji itu dilakukan di depan kelas, di hadapan para murid yang lain.
Karena secara tidak langsung akan mengancam jiwa psikologis mereka.
Baca: Datang ke KUA Bareng Pasangan, Pelajar SMP Ini Bakal Dinikahkan Hari Senin Besok
Usai beredar video penamparan tersebut, sang guru memberikan klarifikasi.
Guru ini bahkan mengakui dan membenarkan kalau dirinya lah yang ada dalam video tersebut.
Guru muda ini bahkan mengumpulkan para muridnya yang kena tamparan darinya.
Ada tujuh orang murid yang ditampar olehnya.
Ada yang bernama Latif, Haikal, Aji, Arga, Fadli, Rendi, dan Nando.
Mereka dikumpulkan di ruangan guru tersebut.
Dalam video yang diunggah @ndorobeii, sang guru mengatakan ia tidak serta merta melakukan hal ini.
Hal ini demi tujun mendisiplinkan murid-muridnya.
Guru ini pun bertanya apakah para korban murid yang ditampar ini merasa terintimidasi atau ada yang dendam.
Ketujuh murid ini menjawab.
"Tidak pak," ujar ketujuhnya serempak.
Baca: Ditanya Soal Mobil Esemka, Begini Jawaban Presiden Jokowi
Bahkan jika ada yang dendam, maka silakan untuk melakukan hal yang sama (menampar) sekarang juga.
Namun ketujuh muridnya ini tidak ada yang beranjak dari tempat duduknya dan lakukan hal yang sama.
Guru dan ketujuh muridnya ini rupanya sudah saling berjanji terlebih dahulu, sehingga tak ada yang melaporkannya ke polisi.
Guru ini juga mengatakan bahwa ia juga pernah mengalami hal serupa.
"Saya juga dulu pernah merasakannya, saya juga dulu dendam karena itu. Tapi saya tahan," ujarnya.
"Rasa sakit yang barusan saya berikan digunakan sebagai pengingat karena kalian sudah keterlaluan.
Supaya kalau keterlaluan lagi, kamu gak perlu merasakan yang lebih sakit," ujarnya lagi.
Baca: Datang ke KUA Bareng Pasangan, Pelajar SMP Ini Bakal Dinikahkan Hari Senin Besok
"Disadari ya, dengan penuh hati tulus kan?" tanya sang guru.
"Iya.." jawab murid-murid serempak.
"Dengan hati yang tulus, saya meminta maaf kepada kalian," papar sang guru.
Guru ini pun bertanya kepada masing-masing murid apakah mereka bersedia memaafkannya.
Murid-murid ini pun menjawab iya sambil mengangguk-angguk.
Baca: Nama Cawapres Prabowo Mengkerucut, Wakil Ketua Umum Gerindra Sebut Nama Aher dan Zulkifli
"Semua sudah menerima, semua sudah saling memaafkan," ujarnya.
"Saya harap orang tua dari anak-anak ini paham kenapa saya melakukannya," pesan sang guru kepada para orang tua.
"Saya kira, anak-anak ini juga sudah bisa menjelaskan kepada orang tua mengenai kejadian ini," ujar sang guru.
"Ini klarifikasi dari saya berikut anak-anak yang saya lakukan tindakan (penamparan)," tutup guru tersebut.
Berikut video lengkapnya :
Waka Kesiswaan SMK Ksatrian Purwokerto, Inayah Rahmawati membenarkan kejadian penamparan dalam video tersebut.
“Semuanya di luar dugaan kita, tidak ada skenario apa pun. Dan kejadian itu sebuah pembelajaran untuk kami, untuk guru, siswa dan sekolah,” kata Inayah saat ditemui dilansir dari satelitpost, Kamis (19/4/2018).
Kejadian bermula saat jam pelajaran ke dua telah dimulai, tapi murid ini masih santai di kantin dan masuk kelas terlambat.
Guru (pelaku) yang tengah mengajar di kelas tersebut sudah menegur beberapa kali.
Tapi sang murid tak mendengarkan.
Inayah juga mengatakan kalau guru yang menampar murid ini merupakan seorang guru TKJ yang berperilaku baik.
Sikapnya sangat santun, beragama sangat bagus, membina PMR.
Selain itu juga tidak ada perilaku buruk pada guru tersebut.