Papua Nugini Sukses, Charoen Pokphand Kembali Ekspor Produk ke Jepang dan Timor Leste

Kerjasama ekspor antara PT. CPI dan Timor Leste berawal pada bulan Januari 2018.

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana Aditama
PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) saat melepas truk kontainer yang membawa produk olahan menuju Jepang dan timur Leste, Jumat (20/4/2018) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Usai sukses menjajal ekspor produk ke Papua Nugini sebanyak empat kali, PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) kembali melebarkan sayap ekspansinya ke negara lain.

Kali ini, CPI mengekspor produk ke Timor Leste dan Jepang.

Ekspor produk ke dua negara ini ditandai dengan pelepasan truk kontainer yang mengangkut produk ekspor, di kantor pusat CPI di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (20/4/2018).

Sebanyak 11 truk kontainer dilepas dan langsung berangkat menuju ke Jepang dan Timor Leste, ditambah 1 kontainer menuju Papua Nugini.

Kerjasama ekspor antara PT. CPI dan Timor Leste berawal pada bulan Januari 2018.

Tim Auditor Republik Demokratik Timor Leste yang diketuai oleh Direktur Jenderal Peternakan Republik Demokratik Timor Leste yang beranggotakan Direktur Kesehatan Hewan, Direktur Pakan, Konsul serta perwakilan KBRI di Timor Leste telah melaksanakan serangkaian kegiatan Import Risk Analysis (IRA) pada unit usaha milik PT CPI yang menghasilkan produk unggas dan pakan yang berstandar ekspor.

Bagian produk unggas yang rencananya menjadi produk ekspor terdiri dari anak ayam umur sehari (Day Old Chick - DOC) dan produk olahan berupa daging karkas atau produk olahan lainnya, serta pakan ternak.

Hasil dari kegiatan Import Risk Analysis, dituangkan dalam Technical Agreement antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste, yang telah ditandatangani pada tanggal 19 April 2018, oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Republik Indonesia dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Republik Demokratik Timor Leste di kantor Kementerian Pertanian RI.

Sementara untuk Jepang, hal ini merupakan hal baru yang dilakukan CPI untuk melakukan ekspor ke luar Asia Tenggara.

Presiden Direktur PT CPI, Thomas Effendy mengatakan Jepang sebagai negara yang sangat memperhatikan konsumennya.

Sehingga bukan langkah mudah bagi CPI untuk melakukan ekspor ke Jepang.

Sejak tahun 2014 telah mengirimkan delegasinya dari Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF) untuk secara berkelanjutan melakukan penilaian kepada unit usaha pengolahan makanan PT. CPI.

Penilaian terakhir dilakukan pada tahun 2017, hasil penilaian produk yang diizinkan ekspor ke Jepang meningkat secara signifikan dari hasil kunjungan sebelumnya dan produk tersebut dapat diterima oleh konsumen Jepang.

"Dari hasil penilaian terakhir yang dilakukan oleh delegasi MAFF Jepang membuat kami semakin optimis untuk memasuki pasar Jepang sebagai pasar ekspor pertama kami di luar negara Asia Tenggara," ungkapnya.

Thomas mengungkapkan, Indonesia saat ini telah mencapai swasembada dalam hal produksi daging ayam ras.

Ditinjau pada beberapa tahun terakhir bahkan telah terjadi over supply di pasaran.

"Menilik kondisi yang demikian, Menteri Pertanian
mengarahkan untuk melakukan ekspor hasil produksi tersebut ke luar negeri sebagai solusi
untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan dalam negeri," tuturnya.

Menteri Pertanian, Andri Amran Sulaiman mengatakan kegiatan ekspor ke Jepang dan Timor Leste ini merupakan sejarah baru.

"Atas kerja kerasnya kurang lebih 2 tahun, namun akhirnya bisa tembus ke Jepang. Bila perlu kita bisa mensuplai ke seluruh Asia Tenggara atau bahkan dunia," ujarnya.

Amran menuturkan, tahun ini nilai ekspor dari sektor peternakan mencapai Rp 14 triliun.

Dan secara keseluruhan dari sektor pertanian keseluruhan naik 24 persen dengan menyentuh angka Rp 440 triliun.

"Kami sudah cabut sekitar 200 regulasi, Permentan dan senua yang mengambat ekspor atau investasi kami cabut dan itu perintah pak presiden," ujarnya.

Untuk diketahui, CPI mengekspor 6 ton produk makanan ke Jepang.

Untuk ke Timor Leste, CPI mengekspor 120 ton pakan ternak, 6 ton produk olahan makanan, 63 ton minuman dan 5 ribu DOC.

Untuk ke Papua Nugini, CPI mengekspor sekitar 8,5 ton produk olahan makanan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved