Rahasia Dibalik Orang Papua Niugini, Bikin Belati Dari Tulang Manusia, Mengapa ?

Hingga awal abad ke-20, salah satu senjata yang digunakan oleh pria Papua Niugini adalah belati yang terbuat dari tulang.

Editor: khairunnisa
kompas.com
Belati tulang: (kiri) belati yang terbuat dari tulah paha manusia, (kanan) belati yang terbuat dari tulang burung kasuari. 

Baca: Korban Meninggal akibat Ledakan Sumur Minyak Jadi 18 Orang dan 41 Luka Parah, Ini Nama-namanya

Belati yang terbuat dari tulang manusia ditambah motif ukiran yang rumit akan memberi gengsi sosial luar biasa bagi pemiliknya.

Ukiran pada belati tulang manusia (atas) dan belati tulang kasuari (bawah) muncul pada belati tulang milik orang Papua Niugini Dilansir Gizmodo, Kamis (25/4/2018), pisau belati merupakan objek ekspresi artistik dan indikator status sosial yang sangat penting.

Senjata ini digunakan untuk membunuh korban dengan cara menusukkan belati ke leher setelah korban terluka oleh panah atau tombak.

Ukiran pada belati tulang manusia (atas) dan belati tulang kasuari (bawah) muncul pada belati tulang milik orang Papua Niugini
Ukiran pada belati tulang manusia (atas) dan belati tulang kasuari (bawah) muncul pada belati tulang milik orang Papua Niugini ()

Belati mana yang lebih kuat, dari tulang manusia atau tulang burung?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tim antropolog yang dipimpin oleh Nathaniel Dominy dari Dartmouth College melakukan pengujian belati tulang kasuari yang didapat dari penjual barang seni dan membandingkannya dengan 11 belati tulang tiruan yang disimpan Hood Museum of Art, Dartmouth.

"Kami perlahan-lahan membengkokkan belati tulang kasuari sampai patah, dan kami mengukur bagaimana tulang bertahan agar tidak patah. Kami menggunakan informasi itu dan digabungkan dengan model komputer untuk memperkirakan bagaimana belati tulang dari Museum Hood merespon tekanan," kata Dominy kepada Gizmodo.

Baca: Terpopuler, Kadek Devi Melahirkan Bayi Kembar, Foto Saat Hamil Tetap Menawan Meski Perutnya Buncit

"Kami menemukan bahwa belati tulang manusia secara mekanis lebih kuat dari belati tulang kasuari," imbuhnya.

Meski belati dari tulang manusia dan burung sifat fisiknya sama, namun belati dari tulang manusia lebih tahan terhadap tekanan yang lebih besar.

Namun, antropolog juga menemukan keanehan. Peneliti menduga orang Papuan Niugini sengaja membuat belati dari tulang kasuari lebih lemah.

"Kami berspekulasi bentuk belati yang datar lebih nyaman saat dipasang di lengan mereka. Kemungkinan lain mungkin lebih sedikit terjadi gesekan saat menancapkan belati ke tubuh korban. Kami menduga, tujuan mereka membuat belati dari tulang ini lebih kepada gengsi sosial. Misalnya, belati tulang manusia yang lebih membanggakan karena langka dan didapat dari tulang milih ayah," kata Dominy.

Dengan kata lain, belati ini tidak dirancang untuk membunuh, namun untuk pertahanan.

"Dalam ilmu antropologi, ada perdebatan panjang yang membahas mengapa manusia menghias benda kesayangan seperti pakaian, pot, dan sebagainya. Salah satu alasanya, dekorasi yang unik akan meningkatkan gengsi dalam kelompok," jelas Dominy.

Dalam kasus ini, obyek yang digunakan untuk membunuh orang pun diakomodasikan ke teori tersebut.

Baca: Bayern Munchen Vs Real Madrid - El Real Jadi Santapan Empuk Lewandowski

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orang Papua Niugini Bikin Belati dari Tulang Manusia, Mengapa?",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved