Keinginan Terakhir Sopir Taksi Online Yang Ditembak Mati Polisi Belum Terwujud, 'Ternyata Kejadian'
wanita yang juga sebagai seorang karyawati tersebut nyaris diperkosa oleh pelaku yang berjumlah 3 orang.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sopir taksi online, Ledy (27) yang dtembak mati polisi rupanya mempunyai keinginan yang belum kesampaian.
Namun, nyawanya keburu tewas lantaran tubuhnya terkena timah panas aparat kepolisian.
Seperti diketahui, Lady bersama dua temannya merampok dan penyekapan seorang penumpangnya bernisial SS(24).
Tak hanya itu, wanita yang juga sebagai seorang karyawati tersebut nyaris diperkosa oleh pelaku yang berjumlah 3 orang.
Saat itu korban yakni SS (24) yang memesan taksi online di Kawasan Duri Selatan, Jakarta Barat, Senin (23/4/2018) yang dikendarai oleh pelaku.
Namun, didalam mobil pelaku sudah berada 2 orang temannya yang bersembunyi dikursi belakang.
Saat korban naik mobil, ia pun langsung diancam oleh para pelaku.
"Korban (SS) naik taksi online dan menuju ke Tanah Abang, Jakarta Pusat, dari kediaman di wilayah Duri Selatan 6 Komplek Setia Masa I Kelurahan Duri Selatan, Tambora. Korban saat itu duduk bangku bagian tengah. Korban tidak tahu, bangku belakangnya ada dua orang, yang sedang bersembunyi," jelasnya Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Edy Sitepu seperti dilansir Warta Kota.
Baca: Begini Pengakuan Mengejutkan Pria Penghina Nabi Yang Kini Ditangkap Polisi

Saat naik mobil, wajah SS itu langsung ditutupi jaket oleh SA dan AA, yang telah bersembunyi lama di bagian bangku belakang mobil.
Kedua kaki dan tangan SS pun langsung diikat.
"Harta benda seperti ponsel, perhiasan hingga uang baik dari dalam tas dan ATM milik SS itu. SS juga dipaksa untuk berikan pin ATM, tujuan menggasak uang di dalam ATM senilai sekitar Rp 500 Ribu. Kemudian SS diajak berkeliling di kawasan Duri Selatan nyaris tujuh jam. Bahkan selama itu korban digerayangi dan juga nyaris diperkosa oleh para pelaku. Namun berhubung SS sedang menstruasi, ketiga pelaku langsung mengurungkan niat untuk memperkosanya, di dalam mobil," bebernya.
Para pelaku pun akhirnya berhasil ditangkap setelah korban melapor insiden yang menimpanya itu kepada polisi.
Baca: Nggak Kalah Tajir dari Raffi Ahmad, Ini 5 Sumber Dana Syahnaz Sadiqah yang Bernilai Fantastis
Dua teman Lady yakni SA dan AA dilumpuhkan dibagian kaki karena mencoba melarikan diri saat akan ditangkap.
Sementara itu, Lady yang belakangan disebutkan oleh polisi sebagai dalang insiden penyekapan dan perampokan ditembak mati oleh polisi.
Bukan tanpa alasan polisi melepaskan timah panas ke arah tubuh sopir taksi online itu, Lady yang saat itu akan ditangkap melawan petugas dan menabrak polisi sambil teriak histeris.
LI teriak histeris ketika polisi berupaya menangkapnya di sekitar Jalan, Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebon Jeruk.
"Pelaku (LI) sempat berteriak histeris di dalam mobilnya sendiri, sembari menabrak beberapa motor para anggota polisi yang saat itu upaya menghentikan laju kendaraan mobil LI. Pelaku LI ini saat dihentikan mencoba tabrak motor di sisi kiri dan kanan mobil, hingga bagian depan. Sudah dikepung, tapi masih terus melaju saja. Sehingga, polisi langsung menghujani dengan timah panas ke dadanya, saat LI berlari keluar dari mobilnya," katanya seperti dilansir Warta Kota
Penangkapan LI, lanjut Edy, berdasarkan hasil dari penyelidikan serta pengambangan, hingga keterangan dua rekan LI, yakni SA (24) dan AA (23) yang ditembak kakinya.
Jasad Lady pun baru dimakamkan pada Kamis (26/4/2018) malam di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.
Sebelum meninggal dunia, rupanya Ledy (27) sempat punya nita ingin tobat.
Namun, niat tobat pria berusia 27 tahun itu belum tercapai karena nyawanya keburu tewas.
Baca: Fakta-fakta Penumpang Disekap dan Dirampok Sopir Taksi Online Hingga Pelaku Ditembak Mati Polisi
Tetangga bernama Supadi, mengatakan bahwa Ledy sempat menceritakan kepada dirinya untuk bertobat.
"Sebulan persis belum lama, saat lagi main burung di depan rumah dia cerita ke saya ingin insyaf, dia ingin fokus narik taksi online katanya," ujar saat ditemui ketika peroses pamakaman Ledy pada Kamis (26/4/2018) malam seperti dilansir Tribun Jakarta.
Supadi pun mendukungnya untuk kembali kejalan yang benar.
"Bagus itu, saya bilang ke dia. Kasihan anak, istri kamu. Sudah mending tobat. Kayak begini mulu enggak habisnya. Nanti salah-salah kamu bisa ditembak polisi," terang Supadi.
Supandi pun tak menyangka, kata-kata yang ia lontarkan sebulan lalu itu menjadi kenyataan pada hari ini.
"Iya benar saja ternyata kejadian ditembak polisi," ucap Supadi.
Supadi mengenal Ledy sebagai orang yang memang dikenal nakal.
Baca: 3 WNA Ditangkap Polisi di Bali Karena Sering Datangi Ibu-ibu Yang Lagi Kumpul
"Anaknya memang nakal tapi ramah. Ia juga kan pernah dipenjara sebelumnya empat tahun karena narkoba, baru bebas ada kali 3,5 tahun. Memang dikenal suka mabok juga," kata Supadi
Dirinya tak kaget mendengar Ledy tewas ditembak karena menjadi salah satu pelaku atas kejahatan di taksi online tersebut.
"Belum lama dia narik taksi online, ganti-gantian juga sama bapak tirinya," ujar Supadi.
Ledi terpaksa ditembak mati lantaran berusaha kabur dan mencoba menabrak petugas saat akan ditangkap di Jalan Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis (26/4/2018) dini hari.