Mako Brimob Rusuh
Iptu Yudi, Korban Teroris Mako Brimob, Tinggalkan Istri yang Hamil 9 Bulan dan Pesan Terakhirnya
"Sudah sembilan bulan, prediksinya tanggal 16 besok lahiran, makanya saya khawatir, sekarang mau menghubunginya pun nomornya tidak aktif," terangnya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Anggota polisi Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto tewas dalam bentrokan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa dua pada pada Selasa (8/5/2018) malam, meninggalkan istri, Lutfi Hidayah, yang sedang hamil 9 bulan.
Menurut seorang tetangga Yudi, Hasanah (40) istri dan ketiga anaknya dijemput petugas polisi Rabu pagi sekira pukul 05.30 WIB.
Lutfi dan tiga anaknya yang masing-masing bernama Kevin (16), Kirana (7), dan Lastra (4) dijemput di kediamanya di Perumahan Bukit Waringin Blok K4 nomor 3 Kelurahan Sukma Jaya, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor.
"Sebetulnya sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi sudah ada anggota polisi yang datang, terus paginya kayanya ke rumah sakit," ujar Hasanah kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (9/5/2018).
Baca: 21 Tahun Kisah Cinta Sule dan Lina, Nikah Usia 19, Mas Kawin Rp 50 Ribu, Kini Terancam Cerai
Dikatakannya bahwa saat ini istri Yudi tengah hamil tua anak ke empatnya.
Dirinya pun merasa khawati dengan kondisi perut istri Yudi yang dikabarkan sempat berkontraksi saat berada di rumah sakit.
"Sudah sembilan bulan, prediksinya tanggal 16 besok lahiran, makanya saya khawatir, sekarang mau menghubunginya pun nomornya tidak aktif," terangnya.
Ia juga mengatakan, Yudi sempat menyampaikan pesan terakhirnya, yang kini dianggap sebagai firasat.
"Jadi seminggu yang lalu almarhum bilang titip istri ya, karena kan sebentar lagi mau lahiran, terus saya nanya emang mau ke mana, katanya mau pulang kampung, tapi sambil bercanda, hanya kan sebelumnya belum pernah berkata seperti itu," ungkapnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (9/5/2018).
Selain itu, lanjutnya, Yudi pun rupanya sempat memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikannya. Hal tersebut disampaikannya kepada Istrinya.
Baca: Kisah Pilu Polisi yang Gugur Di Mako Brimob, Pesan Terakhir Hingga Tewas Jelang Ulang Tahun
"Katanya almarhum mau sekolah lagi, tapi istrinya tidak setuju, mungkin karena takut tidak ada yang menemani saat lahiran," tuturnya.
Hasanah pun mengatakan bahwa, sosok Iptu Anumerta Yudi Rospuji Siswanto dikenal sosok yang baik dan ramah di mata tetangga.
Tak jarang Yudi bercengkrama dengan para tetangga saat tengah berada di kediamannya di Perumahan Bukit Waringin Blok K4 nomor 3 Kelurahan Sukma Jaya, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor.
Tak hanya itu, Yudi bahkan dikenal sosok yang religius.
Yudi diketahui kerap mengajar ngaji anak remaja di sekitar rumahnya saat memiliki waktu luang.
"Suka ngajar ngaji anak-anak SMA, kadang di rumahnya kadang di rumah anak yang diajar ngaji, kalau lagi ada di rumah aja," ucapnya.
Di akun Facebook-nya, ada beberapa foto saat Yudi bersama keluarga dan juga saat sedang melakukan pelatihan di kepolsiian.
Baca: Sebut Kerusuhan Mako Brimob Tak Sekedar Soal Makanan, Fahri Hamzah: Ada Perlakuan Istimewa ke Ahok
Ia juga mengunggah foto anak-anaknya.
Selain itu, postingan saat beberapa tahun lalu pun masih terlihat di beranda Facebook-nya.
Pada 2011, ia pernah mengungkapkan kesedihannya karena tak bisa berkumpul bersama keluarga karena harus bertugas.
Dirinya juga tak bisa berkumpul bersama teman-temannya yang sudah belasan tahun tak bertemu.
"Sediiih bener lebaran nda boleh cuti sama sekali, malah siaga 1.......nda bisa pulang kampung...... nda bisa ketemu keluarga..... nda bisa ikut reuni jadi nda bisa ketemu teman-teman yang sudah tak pernah ketemu 14 tahun. buat teman-teman maaf ya ak nda bisa hadir dalam acara reuninya.....salam aja buat semuanya..
Keindahan Ramadhan akan segera berakhir dan syawal akan segera hadir, maafkan kesalahan kami sekeluarga dari awal samapi akhir "MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN"
Baca: 4 Kesadisan Napi Terorisme Pada Polisi Di Mako Brimob, Kondisi Polwan Memprihatinkan
Pernah di KPK
Sebelum di Mako Brimob Kelapa Dua, Ipda Yudi ternyata pernah bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), setahun terakhir.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah, dalam keterangan tertulisnya menyebut, yang bersangkutan merupakan anggota Polri yang ditugaskan di KPK untuk pengamanan.
Namun, beberapa waktu yang lalu dipindah tugas kembali ke Polda Metro Jaya.
"Almarhum sudah sekitar setahun ini membantu Biro Umum KPK, khususnya Bagian Pengamanan dalam mengamanankan kegiatan-kegiatan KPK," ujar Febri.
Baca: Bantah Ada 16 Korban Penembakan, Wakapolri: Ledakan di Mako Brimob untuk Sterilisasi
"Semoga amal ibadah Beliau diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan dapat tabah menghadapi hal ini," tambahnya.
Ipda Yudi merupakan salah satu dari lima anggota Polri yang menjadi korban gugur dalam kasus kericuhan yang ada di dalam rutan Mako Brimob, Kelapa Dua.
Yudi dan empat anggota Polri tersebut menerima kenaikan pangkat luar biasa yang diputuskan Kapolri Jenderal Tito Karnavian melalui Surat Telegram tanggal 9 Mei 2018.
Kelima anggota Polri itu sebelumnya sempat disandera oleh para napi terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua.
Namun, kelimanya akhirnya gugur di tangan para napi. Sementara itu, masih ada satu orang lagi yang masih disandera.
Hingga kini, upaya negosiasi antara pihak kepolisian dengan para napi teroris masih dilakukan.