Fakta Bom 'Mother of Satan' Sulit Dideteksi, Butuh 4 Jam Pemusnahan, Pernah Hancurkan WTC Amerika
Ada sebanyak 74 bom yang disita dari para pelaku teror di Surabaya yang diledakkan.
Bom jenis ini lebih mudah dibuat, dan susah untuk dideteksi.
Baca: Kolak Buatan Ibunya Jadi Menu Wajib Syahrini Saat Berbuka
Inilah mengapa TATP disebut sebagai Ibunya Setan alias 'Mother of Satan.'
Para teroris di Timur Tengah juga menggunakan bom jenis ini karena bahan-bahan yang diperoleh mudah.
Hanya memerlukan ahli kimia untuk bisa meramu hingga menjadi ledakan yang mematikan.
Pada 1994 ledakan bom mobil terjadi di depan Kedutaan Besar Israel, London, 12 orang terluka dan 2 mahasiswa Palestina di Inggris ditangkap atas tuduhan 'konspirasi yang menyebabkan ledakan'.
Setelah serangan teroris mematikan yang menghancurkan menara kembar WTC, New York City pada 9 September 2001, ada 2 tindakan teroris menggunakan TATP yang paling membekas di ingatan.
Serangan teroris di Barcelona dan ledakan bom di Manchester 2017 diduga juga disebabkan oleh ledakan Mother of Satan.
Baca: Ini Amalan Doa yang Bisa Dibaca 10 Hari Pertama di Bulan Ramadan
Tiga bom beruntun di Jawa Timur
Diketahui sebelumnya, rentetan aksi peledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo telah menelan banyak korban dan membawa duka bagi banyak orang.
Mirisnya, deretan aksi tersebut dilakukan oleh sekelompok anggota keluarga.
Kejadian pertama yang disoroti adalah peledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018).
Aksi ini dilakukan Dita Supriyanto bersama istri dan empat orang anaknya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan Dita berbagi tugas bunuh diri pada seluruh anggota keluarganya.
Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno dengan mengendarai mobil Avanza, menabrakkannya ke gedung gereja, dan meledakkan diri.
Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati serta dua anak perempuannya datang ke Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan meledakkan diri menggunakan bom di pinggang.