Surabaya Diteror Bom
Jasadnya Sempat Ditolak, Ini Kisah Ibu yang Ajak Anaknya Bom Bunuh Diri, Pernah S2 di Australia
Sejak kecil, Puji diasuh oleh pakde-nya, Rijan (80) dan ALharhum Bude Sukar di Desa Krajan, bersama Pakde Rijan (80) dan almarhum Bude Sukar.
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Apalagi Puji sudah sejak lama berpisah dengan keluarga di Banyuwangi, dan diasuh oleh bibinya di Magetan.
Kepala Desa Krajan Mujiono mengatakan, bumi dan isinya merupakan milik Tuhan YME, sehingga pihaknya dan warga tidak punya hak untuk menolak jika keluarga Puji Kuswati dimakamkan di desanya.
"Itulah yang jadi pertimbangan kami dan warga disini (Desa Krajan) bersedia menerima jenazah Puji Kuswati dan keluarganya," ujarnya kepada Surya, Rabu (16/5/2018).
2. Diasuh oleh Pakde-nya di Magetan
Sejak kecil, Puji diasuh oleh pakde-nya, Rijan (80) dan ALharhum Bude Sukar di Desa Krajan, bersama Pakde Rijan (80) dan almarhum Bude Sukar.
"Jadi bagaimanapun, Puji Kuswati warga kami, meski sudah lama berdomisili di Surabaya, tapi Pakde dan almarhum Budenya dini," jelas Mujiono.
Saat ini, pihaknya masih menunggu keputusan sepupu Puji Kuswati dari Jakarta. "Jadi tidaknya dimakamkan di sini ya tinggal menunggu berita dari sepupunya itu," katanya.
Baca: Bersikap Aneh Saat Belanja, Ternyata Istri Terduga Teroris Juga Diancam Cerai Jika Tak Pakai Ini
3. Diasuh Sejak Bayi
Menurut Kades Mujiono, Puji Kuswati diasuh Pakde Rijan dan Bude Sukar di Desa Krajan sejak usia 18 bulan sampai kuliah di Asper dan baru keluar dari kepala keluarga (KK) Pakde Rijan setelah menikah dengan Dita Oepriarto warga Surabaya itu.
"Yang benar Puji Kuswati diasuh Mbah Rijan sejak usia 18 bulan, saya lebih tua tiga tahun dengan almarhum Puji Kuswati. Jadi saya masih paham wajah dan perangainya, kalau disapa hanya senyum malu-malu," ujar Mujiono.
4. Kuliah S2 di Australia
Setelah lulus dari SMAN 2 Magetan, Puji Kuswati melanjutkan ke Akademi Perawat (Akper) RSI Surabaya, dan melanjutkan ke Strata dua di Australia.
"Puji Kuswati kabarnya pernah menjadi PNS di Kementerian Keuangan. Saya pribadi dan warga di Krajan Parang tidak mengira Puji Kuswati seberani melakukan itu, kemungkinan pengaruh dari suaminya," tegasnya.
Baca: Ini Sosok Ibu yang Ajak 4 Anaknya Bom Bunuh Diri, Ini yang Ia Percayai Soal Setelah Kematian
5. Bom Bunuh Diri Bersama Keluarga
Puji Kuswati meninggal bersama kedua putrinya Fadhila dan Pamela Riskita saat pengeboman di GKI Jalan Diponegoro, Surabaya.