Polda Riau Diteror
Cerita Ustaz Abdul Somad Bertemu dengan Ipda Auzar, 'Beliau Selalu Memakai Jubah Putih'
Bahkan saat itu UAS belum mengetahui kalau Ipda Auzar seorang polisi, kelamaan barulah ia tahu hal tersebut.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sosok Ipda Auzar, anggota polisi yang tewas usai ditabrak terduga teroris di Mapolda Riau, Rabu (18/5/2018) rupanya tak hanya dikenal baik di kalangan kepolisian.
Bahkan seorang ustaz populer, yakni Ustaz Abdul Somad pun, mengaku mengenak sosok Ipda Auzar dan sering bertemu dengannya.
Awalnya, ustaz yang kerap disapa UAS itu tidak mengetahui kalau Ipda Auzar adalah seorang anggota polisi.
Pertemuan pertama mereka, diceritakan UAS, terjadi ketika dirinya melakukan Itikaf di Masjid An-Nuur Riau tahun 2009, yakni sekitar sembilan tahun yang lalu.
Setelah itu, UAS kemudian diajak oleh rekannya mengunjungi Masjid Nurul Islam.
Di situlah ia kemudian pertama kali bertemu dengan Ipda Auzar.
Baca: Jelaskan Perbedaan JI dan JAD, Ali Imron: Kemampuan Kami Lebih Besar dari ISIS
Baca: Sebut Bom Surabaya Rekayasa, PNS Ini Diberhentikan Sementara dari Jabatannya
Bahkan saat itu UAS belum mengetahui kalau Ipda Auzar seorang polisi, kelamaan barulah ia tahu hal tersebut.
UAS juga menceritakan kalau Ipda Auzar memiliki ciri khas tersendiri dalam setiap pertemuannya.
Yakni, Ipda Auzar selalu memakai jubah putih, tersenyum lepas dan merupakan sosok yang ramah.
Namun ketika diberi tahu kalau Ipda Auzar telah gugur, UAS pun langsung memposting fotonya.
Ia berdoa semoga kebaikan Ipda Auzar dibalas oleh Allah SWT.
Begini postingan lengkap UAS:
"Itikaf bersama Dr. Musthafa Umar di Masjid An-Nuur Riau tahun 2009.
Berkenalan dengan Pak Tri, kemudian Pak Tri membawa saya ke Masjid Nurul Islam. Disanalah pertama kenal dengan Pak Auzar.
Selalu memakai jubah putih, senyumnya lepas, orangnya ramah. Setelah lama, baru saya tahu bahwa beliau Polisi.
Pagi ini seorang Polisi memberitahu saya bahwa Pak Auzar sudah meninggal dunia. Semoga Allah membalas segala kebaikannya."
Baca: 30 Jam Jadi Sandera Napi Teroris, Bripka Iwan: Rekan Saya Ditembak Mati Karena Menolak Diinterogasi
Baca: Kisah Bocah 11 Tahun Asal Bogor yang Direkrut ISIS, Bisa Bongkar Senapan Dalam 32 Detik

Dekat dengan Kapolri dan Punya Pesantren
Seorang kolega dari Ipda Auzar bernama Muharimin mengatakan, beliau merupakan seorang dengan sosial yang sangat tinggi.
"Beliau aktif berkegiatan di masjid dan aktifitas warga lainnya. Ipda Auzar juga sangat peduli dengan warga sekitar yang membutuhkan," ungkap Muharimin.
Diketahui pula, Ipda Auzar tinggal di lingkungan tersebut belum lama. Baru sekitar lima tahun belakangan.
Sebelumnya, Ipda Auzar lama tinggal di Asrama Polri di Jalan Sisingamangaraja Kota Pekanbaru.
"Paling khas dari beliau adalah, Pak Auzar selalu mengajak orang untuk shalat. Tak terkecuali keluarga, warga sekitar juga sering diajaknya bersama-sama ke masjid ketika waktu shalat tiba," jelasnya.
"Beliau itu kalau ketemu, terutama dengan saya misalnya ada keperluan pasti pertama yang ditanya sudah salat belum. Beliau itu sangat aktif dan sosialisasi di masyarakat juga begitu," jelas Muharimin sepupu korban pada Tribunpekanbaru.com.
Baca: Ngaku Berjualan Cilok, Kakak Beradik Terduga Teroris Ini Ditangkap Densus 88 di Kota Malang
Hal serupa juga disampaikan oleh tetangganya Heru.
Lelaki berprofesi sebagai ASN di lingkungan Pemprov Riau ini mengatakan, Ipda Auzar merupakan sosok bersahabat di lingkungan Bambu Kuning.
"Beliau mau juga sesekali duduk ngopi di warung-warung dekat rumah bersama dengan anak-anak muda disini," jelasnya.
Heru juga mengaku kaget dengan kabar duka Ipda Auzar.
"Baru beberapa hari lalu beliau duduk ngopi dengan mertua saya. Rasanya kaget juga dengan kabar beliau sudah meninggal," pungkasnya.
Hanya beberapa jam sebelum meninggal karena diserang teroris di markas Polda (Mapolda) Riau, Rabu (16/3/2018), almarhum sempat mengirim pesan Ramadhan yang mengharukan untuk Wakil Kepala Polri, Komjen Syafruddin.
Dan inilah bunyi pesan WhatsApp terakhir almarhum yang mengharukan tersebut karena isinya doa-doa terbaik jelang datangnya bulan suci Ramadhan.
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم,
أالسلام عليكم و رحمة الله و بركاته
Ya Allah, dipenghujung bulan Sya'ban ini ku kirimkan Do'a utk saudara-2 ku, sahabat-2 ku & orang-2 yg kuhormati serta orang-2 yg kucinta. Beri mereka kesehatan, tawadhu' dalam Iman, dan islam, keluarga yg bahagia, rizki yg barokah, serta terimalah amal ibadahnya dan pertemukanlah mereka dengan Ramadhan yg segera datang ini.
Baca: Lawan Terorisme, Banser NU Dilatih Ilmu Kesaktian Agar Kebal Bom
آمِيّنْ آمِيّنْ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
Kami sekeluaga mengucapkan :
MARHABAN YA RAMADHAN, MOHON MAAF LAHIR & BATHIN.
H. Auzar & Ke
Tentu Wakapolri terharu dan teramat sedih dengan pesan terakhir almarhum tersebut.
Baca: Identitas Teroris yang Tewas Usai Serang Mapolda Riau
Syafruddin memang punya kedekatan khusus bersahabat dengan almarhum Auzar.
Ia lantas menulis kesannya tentang kebaikan almarhum.
"25 th persaudaraan saya dengan almarhun Auzar, mulai dari sopir, urus anak-anak, dari kecil sampai dewasa, sampai berumah tangga, dan sampai sekarang almarhum bolak balik Jakarta - Pekan Baru untuk mengurus ibu dan anak2 saya," tulis Komjen Syafruddin dalam testimoninya.
Kombes Rudi juga menyebut almarhum memiliki sebuah pesantren.
Tak hanya itu, Ipda Auzar memiliki yayasan anak yatim piatu yang mendidik lebih dari 500 anak kurang beruntung.