Tusuk Sopir Bus Sampai Meninggal Dunia, Dua Kakak Beradik Diringkus Polisi

Korban yang tanpa sebab selalu ingin mencari ribut dengan pelaku saat bus yang dibawa pelaku berpapasan di jalan dengan bus yang dikendarai korban

Editor: Damanhuri
SRIPOKU.COM/ANDIKA WIJAYA
Kapolsek SU I, Kompol Mayestika didampingi Kanit Res Iptu Dwi dan Panit res Ipda Alkab, ketika mengelar tersangka pembunuhan, Senin (28/5/2018). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -  Hanya dalam waktu 24 jam, dua kakak beradik yang melakukan pembunuhan terhadap korban Febri (42), sopir bus kota jurusan Kertapati-Km 12 beberapa hari kemarin akhirnya dibekuk tim
gabungan unit Reskrim Polresta Palembang bersama Polsek SU I.

Keduanya yakni, Ibrahim alias Gogon (31), warga Jalan Lunjuk Jaya Gang Mawar Bukit Besar dan adiknya Medi Sapriadi (29), warga Jalan Bonsai Raya, Bukit Besar.

Ketika diamankan, Senin (28/5). Dari pengakuan Medi, aksi pembunuhan terhadap korban terpaksa ia lakukan lantaran sudah lama sakit hati dengan korban yang dianggapnya selalu ingin menantang dan menganggap dirinya remeh.

"Saya dan korban sama-sama sopir bis kota, saya selama ini selalu mengalah. Korban selalu meremehkan saya dan selalu ingin menginjak-injak harga diri saya," Ungkapnya.

Lanjutnya, kejadian ini pun terjadi berawal, saat busnya selalu dipepet dan disalip oleh korban, " Jujur pak, padahal saya sudah mengalah dan memberikan laju untuk bus korban melaju lebih dulu namun gerak-gerik korban terus seperti ingin menantang saya, karena tak mau ribut jadi saya masih menahan diri dan tak mau meladeni korban" katanya.

Korban yang tanpa sebab selalu ingin mencari ribut dengan pelaku saat bus yang dibawa pelaku berpapasan di jalan dengan bus yang dikendarai korban membuat pelaku mencoba menegur korban untuk tidak lagi
mengganggu dirinya.

"Saat saya tegur, korban malah marah dengan langsung memukuli saya. Saya yang tak terima lantas menelpon kakak saya yakni tersangka Gogon untuk melakukan pembalasan dengan mengeroyoki korban hingga berujung terbunuhnya korban.

Saya nelpon kakak saya, tak lama kakak saya datang, kami langsung mencari bus korban dan ketemu di depan Hotel Semeru Kertapati" bebernya.

Setelah itu, sambung Medi, ia dan kakaknya langsung menghadang bus korban dan menikam korban dengan pisau yang dipersiapkan terlebih dulu secara membabi buta.

"Menikam korban tersebut kami berdua langsung pulang kerumah masing-masing dengan tubuh berlumuran darah dan malamnya kami dapat kabar jika korban meninggal dunia dirumah sakit" ungkapnya.

Sedangkan Gogon menuturkan, saat kejadian ia hanya membantu adiknya.Ia tak terima adiknya selalu dikecilkan oleh korban.

"Saat kejadian, saya sama sekali tak menikam korban, saya hanya menemani adik saya dalam penganiayaan itu. Saya dan adik saya serta korban sama-sama sopir bus, memang korban ini sering seenaknya sendiri kalau menyetir dan semua orang mau diinjaknya. Adik saya seperti ini, karena adik saya sudah disabar lagi menghadapai prilaku korban yang seperti melawan sendiri," katanya.

Sementara, Kapolsek SU I, Kompol Mayestika didampingi Kanit Iptu Dwi dan Panit Ipda Alkab, mengatakan, kedua tersangka berhasil dibekuk setelah beberapa hari terjadinya peristiwa pembunuhan yang dilakukan
kedua tersangka terhadap korban.

"Kedua kakak beradik ini berhasil kita amankan dan kini kedua masih dalam pemeriksaan intensif petugas," ungkapnya. Sebelumnya, Febri (42), harus meregang nyawa setelah sempat dilarikan ke RS BARI akibat luka serius yang dialaminya ketika menjadi korban pengeroyokan oleh dua orang kakak beradik.

Korban ini dianiaya saat bus yang ia kemudikan melintas di depan Hotel Semeru, Jalan KH Wahid Hasyim Kecamatan SU I Palembang.

Informasi yang dihimpun, pengeroyokan terhadap warga yang tinggal di Jalan Ki Kemas Rindo, Sungki Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati ini diduga dilandasi permasalahan dendam lama dimana kedua pelaku
berinisial 'MD' dan 'GG' yang juga berprofesi sebagai sopir bus kota ini sakit hati kedapa korban karena diduga pernah merebut penumpang kedua pelaku.

"Korban tewas dengan beberapa luka tusuk senjata tajam di leher serta dadanya," ungkap Lekat (35), Kernet korban saat ditemui di RS BARI. (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved