Bonek dan The Jakmania Bentrok di Bantul, Wartawan Dikeroyok Hingga Mobil dan Motor Dirusak
Bukan hanya sampai di situ, sekelompok Bonek tersebut juga hendak mengeroyok secara ramai-ramai.
Setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa sepeda motor yang dibawa oleh kedua pelaku diduga merupakan hasil kejahatan yang dilakukan di kawasan Bulak, Bantul.
"Mereka tidak mengaku merampas, tapi mereka sudah menguasai hasil rampasan," kata Sutoyo.
Selanjutnya keduanya diamankan di Polresta Solo untuk dilakukan pemeriksaan.
Untuk penanganan selanjutnya, kedua tersangka diserahkan ke Polres Bantul mengingat lokasi kejadian ada di Bantul.
4. Bonek Pulang Dikawal Pasoepati

Suporter kebanggan Persis Solo, Pasoepati, melakukan aksi sosial membantu pengamanan Bonek Mania, melintas Kota Solo, pada Senin (4/6/2018) dini hari.
Pengamanan dilakukan dengan membantu aparat kepolisian membuat situasi kondusif rombongan estafet Bonek selepas perjalanan dari Bantul, DIY.
Seperti diberitakan, Bonek hadir dalam laga lanjutan Liga 1 melawan Persija Jakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Namun pertandingan batal digelar lantaran terjadi ricuh di stadion pada Minggu sorenya.
Bonek pun langsung pulang ke Surabaya melintasi Kota Solo.
Di Solo, telah bersiaga polisi dan juga Pasoepati di Kleco.
Baca: Mengaku Ditinggal di Mekkah, Ternyata Kakek Ini Sengaja Dipulangkan, Begini Penjelasan Pihak Travel
Tepat di sekitar RS Yarsis, belasan Pasoepati Boyolali (Pasboy) Pengging berjaga juga.
Diterangkan Diki Sulistyo Adi (32), anggota Pasboy Pengging, kegiatan dilakukan sesuai arahan Presiden Pasoepati, Ryo.
"Kami di sini membantu pengkondisian Bonek, kami beri minuman juga," kata dia ditemui TribunSolo.com.
Dia mengungkapkan, bagaimanapun Bonek adalah sesama suporter yang melintas wilayah Pasoepati dalam perjalanan pulang.
Terlebih pihaknya tak ingin kejadian tewasnya seorang anggota Bonek di Solo beberapa waktu lalu terulang.
"Sukarela membantu, demi keamanan Kota Solo dan Pasoepati, kita jaga situasi kondusif," bebernya.
5. Korban Bentrok Mendapat Perawatan di RS

Sejumlah korban bentrok antar-oknum supporter mendapat perawatan di rumah sakit.
Namun sejauh ini mereka mengalami luka lecet dan luka ringan sehingga setelah mendapat perawatan langsung diperbolehkan pulang.
Seperti diwartakan, jelang laga Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya di Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu (3/6/2018), oknum pendukung Persebaya Surabaya bentrok dengan oknum pendukung Persija Jakarta.
Lemparan batu terjadi di area stadion. Mereka yang menjadi korban pun dibawa ke rumah sakit terdekat.
Salah satunya adalah Rumah Sakit Nur Hidayah, Trimulyo, Jetis, Bantul.
"Ada 13 pasien yang diobati, tapi hanya luka lecet seperti habis tawuran, terjatuh dan semuanya rawat jalan. Diobati di sini terus sudah pada pulang," ujar dr Proginova Dian Yudatama, dokter umum Rumah Sakit Nur Hidayah, Trimulyo, Jetis, Bantul.
Jelang laga, sempat terjadi ricuh antar-oknum supporter sehingga menyebabkan kerusakan fasilitas stadion, sejumlah sepeda motor dan mobil.
Namun menjelang tengah malam, suasana Stadion Sultang Agung berangsur kondusif.
Bentrok antar-oknum supporter sempat pecah sehingga pertandingan pun akhirnya dibatalkan.
Para pendukung Persebaya Surabaya yang dikenal dengan sebutan Bonek dilokalisir di kawasan Stadion Sultan Agung dan diangkut dengan puluhan truk untuk dipulangkan.
Sementara pendukung Persija Jakarta dilokalisir di perempatan Sudimoro, Bantul. Warga pun ikut menghalau massa supporter.
6. Klarifikasi Polda DIY

Laga antara Persija Jakarta menjamu Persebaya Surabaya resmi dibatalkan di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Minggu (3/6/2018).
Laga yang semestinya berlangsung pada Minggu malam ini harus dibatalkan lantaran situasi yang tidak kondusif.
Pihak kepolisan, dalam hal ini Polda DIY, langsung mengklarifikasi bahwa pembatalan ini bukan dilakukan oleh kepolisian.
Polisi hanya diumumkan lewat kendaraan yang dilengkapi dengan pengeras suara.
"Jadi bukan dari polisi Polda DIY. Memang pengumuman pembatalan itu disampaikan oleh polisi karena polisi memiliki kendaraan dengan dilengkapi pengeras suara, sehingga efektif untuk menyampaikan kepada para suporter," tulis Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yulianto.
Sesuai fakta yang ada di lapangan, pengumuman pembatalan tersebut dilakukan oleh pihak kepolisian sebelum ada penandatanganan dari pihak panitia pelaksana, Persija Jakarta, Pesebaya Surabaya, dan match commissioner.
Setelah pihak dari Persija Jakarta datang ke lokasi 15 menit sebelum kick-off, pembatalan pertandingan pun diresmikan dengan penandatanganan pada surat pembatalan antara manajer kedua tim, panitia pelaksana, dan match commisioner.
Pada surat pembatalan tersebut juga tertulis salah satu alasannya karena tidak adanya jaminan keamanan dari pihak kepolisian.
7. Manajer Persebaya Sebut Bonek Selalu Jadi Kambing Hitam

Manajer Persebaya mengatakan bahwa Bonek selalu menjadi 'kambing hitam'.
Manajer Persebaya Surabaya, Chairul Basalamah sangat kecewa dengan pembatalan laga ini.
Mereka mengklaim kalau panpel Persija mengkambinghitamkan Bonek, suporter fanatik Persebaya.
"Ya coba kalian pikir baik-baik saja, ini ada sesuatu yang ganjil," ujar Chairul.
“Ya, Bonek itu selalu dijadikan kambing hitam. Ada percikan sedikit saja pasti Bonek yang disalahkan.”
Chairul Basalamah juga mengatakan kalau memang pertandingan batal, harusnya sejak sore tadi panpel Persija sudah mengumumkan.
Pria dengan sapaan Abud ini menilai panpel Persija mengulur-ulur waktu sehingga tidak fair untuk tim berjulukan Bajul Ijo ini.
”Harusnya, laga ini kalau memang mau diundur sejak sore tadi. Tetapi, ini diundur sampai jadwal kick-off pertandingan. Kalian tahu sendiri-lah mereka,” ujarnya.
Dengan turunnya surat pembatalan ini, kapan jadwal pengganti laga antara Persija menjamu Persebaya belum bisa ditentukan.
8. Dirut Persija Cari Stadion Lain

Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, memberikan konfirmasi mengenai pembatalan pertandingan antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Minggu (3/6/2018).
Selepas mengetahui laga itu batal digelar, Gede langsung melakukan koordinasi dengan PT Liga Indonedia Baru (LIB) untuk penjadwalan ulang pertandingan.
"Kami segera melakukan koordinasi dengan manajemen dan panpel terkait lokasi pertandingan," kata Gede seperti rilis dari Persija kepada BolaSport.com, Minggu (3/6/2018) malam.
Gede menambahkan, ada beberapa opsi tempat untuk menggelar pertandingan tunda tersebut.
Dia pun sangat menyesalkan laga tersebut harus ditunda.
"Yang penting tempatnya memenuhi syarat digelarnya pertandingan," kata Gede.
Lebih lanjut pengusaha asal Surabaya itu menambahkan laga Persija kontra Persebaya itu merupakan hiburan.
Seharusnya kedua suporter itu bisa menikmati jalannya pertandingan, bukan membuat kegaduhan.
"Saya juga sangat menyesal pertandingan tidak bisa terlaksana di Bantul, padahal kami niatnya ingin memberikan hiburan kepada masyarakat," kata Gede.
"Kami sama sekali tidak memikirkan keuntungan atau apapun. Yang penting pertandingan bisa terlaksana. Tapi apa daya situasi di lapangan tidak memungkinkan," ucap mantan manajer timnas U-23 Indonesia. (TribunJogja/TribunSolo/Bolasport/TribunJatim)
(Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul 8 Fakta Bentrok Jakmania dan Bonek di Bantul: Wartawan Dipukul, Anggota TNI Luka, Mobil Dirusak)