Rencana Bertunangan Kandas, Isak Tangis Sang Kekasih di Pusara Razan Al Najjar Sungguh Sayat Hati
Kesedihan ini tak hanya dirasakan keluarga, sahabat, rakyat Palestina dan umat islam seluruh dunia, tapi juga sang kekasih Razan Al Najjar.
Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kepergian paramedis yang rela bertaruh nyawa demi selamatkan korban di Palestina ini masih jadi topik hangat pembicaraan beberapa situs berita.
Paramedis bernama Razan Al Najjar ini sudah dimakamkan pada Sabtu (2/6/2018).
Ratusan orang berteriak takbir ketika jenazah Razan Al Najjar, yang ditutupi dengan bendera Palestina, dibawa dipanggul ke atas ketika dikeluarkan dari ambulans.

Rompi yang menjadi saksi bisu kekejaman Israel terhadap perempuan 21 tahun ini pun ikut disematkan di atas jenazah Razan.
Sontak hal ini pun menuai respek dan keharuan luar biasa bagi para penduduk Palestina.
Baca: Datang ke Wisuda Anak, Samuel Rizal Tunjukkan Sikap Begini ke Suami Mantan Istrinya, Netter Salut
Baca: KPU Kota Bogor Libatkan 100 Orang Untuk Lipat Surat Suara Pilkada Jawa Barat 2018
Dilaporkan skynews dan Aljazeera, iring-iringan pemakaman Razan pun berlangsung riuh seperti lautan manusia.
Belasan ambulans, sirene meraung, minibus, mobil, dan sepeda motor melaju di jalan-jalan kota Khan Younes di selatan Gaza.
Ribuan orang berjajar di jalan-jalan, lalu diikuti ketika iring-iringan pemakaman meninggalkan jalanan kota menuju pedesaan tempat Razan akan dimakamkan.
Beberapa orang berebut ingin ikut menandu jenazah Razan, membawanya ke tempat peristirahatan terakhir.

Hal ini sebagai sebuah simbolis momen pembangkangan rakyat Palestina yang sudah lama dijajah oleh bangsa Israel sejak 1948.
Takbir dan isak tangis iringi pemakaman Razan.
Walaupun tak bersaudara dekat, tapi sesama umat muslim yang merasakan penderitaan dibombardir Israel, warga Palestina serentak ungkapkan duka mereka.
Baca: KPU Kota Bogor Libatkan 100 Orang Untuk Lipat Surat Suara Pilkada Jawa Barat 2018
Baca: Jelang Arus Mudik, Bus yang Tak Laik Jalan Dilarang Beroperasi
Seperti yang diketahui, Razan ini menjadi korban ke-119 dari warga Palestina sejak akhir Maret 2018.
Razan meninggal saat dia berlari menuju pagar di Khuza'a untuk menyelamatkan korban yang terkapar di pagar perbatasan, pada hari Jumat (1/6/2018).
Ia mengangkat kedua lengannya untuk menunjukkan kepada tentara Israel yang 100 meter jauhnya bahwa dia tidak menimbulkan ancaman.
Ia hanya seorang paramedis, terlihat dari rompi medis yang dikenakannya.
