MUI Minta Acara Rumah Uya Dihentikan, Uya Kuya Ngotot : 'Program Saya Tabayun, Bukan Buka Aib'
Kegeraman Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada beberapa tayangan di Indonesia tampaknya mencapai puncak.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Selain itu, Uya juga memaparkan bahwa tujuan acaranya adalah murni untuk membantu orang lain.
Mengenai tudingan MUI soal membuka aib, Uya justru mengatakan bahwa acaranya jauh dari kata itu.
Ia justru mengaku acaranya tersebut lebih kepada tabayun alias mempelajari lebih dalam daripada membuka aib.
"Tugas kita sebagai umat beragama ya membantu orang yang punya masalah,
Kalau ada yang bilang acara kita buka aib, nggak kok, acara ini tabayun karena kalau buka aib kan orangnya nggak ada kita omongin," ujar Uya dengan semangat.
Uya pun akhirnya mengaku akan introspeksi diri mengenai acaranya tersebut.
Ia mengungkapkan bahw kedepannya ia akan memilih tema yang pas berkenaan bulan Ramadhan sebagai tindak lanjut dari peringatan MUI.
"Dengar kabar itu ya mungkin besok kita lebih milih-milih kasus ya terkait bulan ramadhan," jelas Uya Kuya kepada pewarta.
Baca: Kantor Wali Kota Blitar Disegel KPK
Pernyataan MUI terkait acara Rumah Kuya
"Ada program Ramadhan yang penting disorot serius. Yakni, Ramadhan di Rumah Uya, dipandu Uya Kuya, pukul 16.00 sampai menjelang adzan maghrib.
Isinya mengundang tamu bermasalah, terkait relasi percintaan, perselingkuhan dan persoalan rumah tangga lainnya.
Selalu terjadi pertengkaran antar pengisi acara, saling mencaci, menuduh, menghina, dan membongkar aib.
Diakhiri sedikit nasihat dari narasumber, Ibu Qurrota A’yun, yang dipanggil Ummi.
Cara Ummi menyikapi masalah, kadang larut dalam gaya menuduh, menghakimi, dan memperkeruh suasan.
Sikap dan nilai yang dikedepankan program ini dirasakan jauh dari spirit Ramadhan. Seharusnya program ini dihentikan tayang pada Ramadhan. "
Baca: Bersujud dan Cium Kaki Sang Ibu, Santri Madura yang Lumpuhkan Begal di Bekasi : Bu Saya Minta Maaf