Ini Kisah Sebenarnya Dibalik Foto Anak Imigran yang Dikabarkan Dipisah Dari Ibunya di AS
Fotonya kemudian dipakai media seluruh dunia, dan dianggap ikon kebijakan imigrasi Trump yang memisahkan migran anak-anak dari orangtua.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bocah Honduras yang dianggap ikon kebijakan imigrasi kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan tak dipisahkan dari orangtuanya.
Yanela menjadi viral ketika fotonya tengah menangis di samping kaki seorang polisi perbatasan AS-Meksiko dipublikasikan majalah TIME.
Dalam sampul depan TIME, Yanela menangis di samping Trump yang memandang ke arahnya, kemudian disertai tulisan "Selamat Datang di Amerika".
Fotonya kemudian dipakai media seluruh dunia, dan dianggap ikon kebijakan imigrasi Trump yang memisahkan migran anak-anak dari orangtua.
Baca: Hadiri Acara Bergengsi Kerajaan Inggris, Maia Estianty Ditemani Danny, Netizen Ramai Tuliskan Doa
Dilansir Daily Mirror Jumat (22/6/2018), seorang pria yang mengklaim ayah dari Yanela menceritakan versinya soal bocah dua tahun itu.
Diwawancarai Reuters, Denis Valera berkata kalau anaknya saat itu tidak dipisahkan, melainkan menangis karena terpisah dari ibunya, Sandra Sanchez.
Valera berkata, dalam gambar yang diambil oleh fotografer Getty Images John Moore itu, petugas perbatasan tengah mencari keberadaan Sandra.

Segera setelah Yanela bertemu dengan Sandra, keduanya ditahan bersama oleh pihak perbatasan di kota McAllen, di mana Sandra mengajukan suaka.
Valera berkata dia sempat terkejut dan sedih ketika pertama kali melihat foto putrinya dalam berita yang disiarkan di televisi.
"Dia menjadi simbol terpisahnya anak-anak dari orangtuanya di perbatasan. Dia mungkin telah menyentuh hati Presiden Trump," katanya.
Wakil Menteri Luar Negeri Honduras, Nelly Jerez, memberikan pernyataan yang membenarkan soal versi yang diungkapkan oleh Valera.
Sejak kebijakan yang dikenal dengan "Toleransi Nol" itu diperkenalkan pada 7 Mei lalu, tercatat ada lebih dari 2.300 anak dipisahkan dari orangtua dan kerabat mereka.
Baca: Suhu Air Mencapai 0 Derajat, Basarnas Kesulitan Evakuasi Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba
Setelah dipisahkan dari orangtua mereka, anak-anak diserahkan ke Pusat Penampungan Pengungsi (ORR) milik Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.
Anak-anak yang berusia antara satu hingga 18 tahun, ditempatkan di pusat penampungan.
Beberapa di antaranya tidur di atas tikar pada lantai beton yang dikelilingi pagar menyerupai kandang.